Mendikbud Yakin Kurikulum Baru Bisa Diterima

Persoalan Hanya Pada Implementasi

Kamis, 06 Desember 2012 – 16:07 WIB
JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh terus mengawal proses uji publik terhadap perubahan kurikulum pendidikan 2013. Dia mengklaim tidak ada lagi persoalan mendasar terkait kurikulum, kecuali masalah kesiapan implementasinya.
 
Mengacu data yang disampaikan Mendikbud dalam konferensi pers di Kemdikbud, Kamis (6/12), hingga pagi tadi situs yang disiapkan khusus untuk uji publik kurikulum baru telah diakses lebih dari 15.000 pembaca, dengan lebih dari 1300 komentar. Jumlah itu akan berkembang terus.
 
“Semua pandangannya kita apresiasi, ada yang setuju, setengah setuju, setuju dengan alasan hingga menolak. Gak apa-apa kalau ada yang punya pandangan berbeda, agar sempurna hidup itu,” ujar Nuh.
 
Kalau dicermati, lanjut dia, ada beberapa masukan dalam proses uji publik. Namun tidak banyak pihak yang keberatan. Hanya saja yang sering jadi perhatian masyarakat justru berkaitan kesiapan implementasinya. Sebab, banyak pihak menganggap guru belum siap menerapkan kurikulum baru.

“Apa yang dilakukan? Ya tentu persiapan. Jadi tema besarnya bagaimana kita mempersiapkannya, wilayah teknis itu. Artinya kurikulum bagus,” ujar Mendikbud.
 
Terkait persiapan implementasi kurikulum baru itu sendiri, Menteri asal Surabaya itu kembali menegaskan bahwa ada tiga hal yang dipersiapkan. Di antaranya yang paling mendasar terkait buku pegangan bagi guru maupun si murid, pelatihan guru, serta administrasi tata kelola.
 
Untuk buku pegangan, Kemdikbud justru sudah menyiapkannya. “Loh kok bisa kurikulum belum siap, buku sudah disiapkan? Tentu kita sudah paham perubahan yang mana sih, misalnya Matematika, dibanding dengan yang lalu yang berubah yang mana. Itu sudah bisa kita perkirakan dari diskusi-diskusi,” papar Nuh.

Sementara untuk pelatihan guru akan dilakukan secara bertahap dengan dua pendekatan, yakni bertahap dari sisi jenjang pendidikan atau bertahap dari wilayah sekolahnya. Artinya, guru yang berjumlah 2,9 juta orang tidak dilatih sekaligus karena dalam implementasi kurikulum, tahap awal akan dilakukan di kelas 1 dan IV (SD/MI), kelas VII (SMP/MTs), dan kelas X (SMA/SMK).(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbud Ancam Tutup S3

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler