Mendukung Latihan Tempur TNI AD dan US Army, Syarief Hasan: Semoga Militer Indonesia Makin Profesional

Jumat, 06 Agustus 2021 – 13:30 WIB
Wakil Ketum DPP Partai Demokrat Syarief Hasan. Foto: Boy/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mendukung langkah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat  dan United States (US) Army melakukan latihan tempur bersama di Pusat Latihan Tempur TNI AD di Martapura (Sumatera Selatan), Amborawang (Kalimantan Timur), dan Makalisung (Sulawesi Utara), dari Minggu-Sabtu (1-14 Agustus).

Syarief Hasan menilai latihan bersama TNI AD dan US Army itu merupakan komitmen meningkatkan profesionalisme, kesiapsiagaan, dan kesepahaman menyikapi perkembangan geopolitik dan geostrategis global, terutama perkembangan regional di Laut China Selatan demi menjaga perdamaian global.

BACA JUGA: 330 Tentara Amerika Serikat Tiba di Palembang

"Saya mendukung langkah TNI AD dan US Army yang melakukan latihan tempur bersama. Hal ini penting untuk membagi pengalaman, sinergi, serta kesepahaman bersama dalam upaya mewujudkan perdamaian global," kata Syarief dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (6/8). 

Bagi Indonesia, ujar Syarief, latihan bersama itu menjadi simbol bahwa militer selalu siap siaga menyikapi berbagai perkembangan global, terutama ketegangan di Laut China Selatan.

BACA JUGA: Jenderal Andika: Kami Menantikan Personel TNI AD Lebih Dekat dengan Prajurit US Army

Politikus senior Partai Demokrat itu menyatakan bahwa ikut mewujudkan perdamaian dunia merupakan amanat konstitusi. 

Oleh karena itu, ujar Syarief, segala bentuk upaya dan keikutsertaan Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia adalah keniscayaan, terutama bagi TNI yang merupakan penjaga ‘benteng’ republik. 

BACA JUGA: April, TNI AU dan Militer AS Gelar Latihan Tempur di Sulut

"Dengan adanya latihan gabungan ini, diharapkan militer Indonesia makin profesional, tangkas, dan menajamkan perannya dalam menyikapi berbagai situasi global yang terjadi," ungkapnya.

Menyikapi situasi terkini di Laut China Selatan, kata Syarief, latihan militer bersama adalah bentuk solidaritas global dan bukti kesiagaan Indonesia dalam menghadapi kemungkinan yang akan terjadi, bahkan yang terburuk sekalipun.

Dia menilai Indonesia harus selalu siap sedia terhadap berbagai macam kemungkinan, sebagaimana adagium klasik ‘si vis pacem, para bellum’ yang artinya ‘jika kau mendambakan perdamaian, bersiap-siaplah menghadapi perang’.

"Ini adalah konsekuensi logis jika memang kedaulatan negara terancam oleh klaim sepihak dan pemaksaan oleh negara lain," ujarnya. 

Syarief mengatakan, pada prinsipnya Indonesia menganut politik bebas dan aktif, dan berimplikasi pada independensi serta hak menentukan nasib sendiri dalam menyikapi perkembangan dunia.

Oleh karena itu, dia menilai latihan militer bersama tersebut perlu dipandang dalam kerangka solidaritas kolektif untuk menjaga kebebasan navigasi, penghargaan atas hukum internasional, dan perdamaian global. (antara/jpnn) 

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler