Selama bertahun-tahun pemakaman mengalami evolusi dari pelayanan penguburan jenazah tradisional hingga perayaan untuk semua, dimana anak-anak tidak lagi "boleh hadir tapi tidak boleh bersuara".Memasuki tahun ke-14 menjabat sebagai Direktur Pemakaman, Steven Gregory banyak melihat perubahan.
 Organ yang dulunya dimainkan untuk menerima kehadiran pengunjung hampir setiap pekan, sekarang sebagian besar tersimpan di gudang dan hanya dimainkan sekitar tiga kali per tahun. 
Layanan pemakaman juga telah bergeser dari gaya tradisional ke upacara multimedia, dimana sejumlah operator pemakaman kini juga ada yang menawarkan pemakaman hewan peliharaan dan perawatan makam.
 Dulu anak-anak, hanya terlihat sesekali terutama hanya pada pemakaman umat beragama Budha, namun sekarang justru menjadi bagian penting dari proses pemakaman menurut Gregory.
 "Mayoritas orang sekarang memilih merayakan kehidupan,” kata Gregory.
Namun dengan bertambahnya jumlah anak yang ikut menghadiri prosesi pemakaman, direktur rumah duka berusaha melakukan adaptasi untuk menyesuaikan diri dengan pasar yang terus berubah.
Operator rumah pemakaman sekarang harus menyediakan material untuk membantu orang tua menjelaskan kepada anak-anak mereka mengenai apa yang terjadi, membantu anak untuk bisa ikut terlibat dalam pelayanan jenazah dan bahkan menyediakan ruang terpisah untuk bermain atau sekedar menghabiskan waktu menunggu prosesi pemakaman.
Menyediakan ruang khusus Beberapa tahun lalu sebuah ruangan yang tersambung dengan aula pertemuan itu digunakan sebagai ruang ganti bagi para pendeta.
Tapi beberapa bulan terakhir ruangan itu dipercantik dengan cat berwarna cerah, kursi warna warni, dan sebuah meja. Ruangan itu juga dilengkapi dengan papan tulis yang besar dan pemutar cakram DVD.
Ruangan itu menghadirkan suasana yang sempurna untuk anak-anak mengekspresikanperasaan mereka mengenai pemakaman, memungkinkan mereka bermain dengan nyaman dan memisahkan mereka dengan para pengunjung lain  yang mungkin menginginkan suasana yang lebih hening.
"Kami berusaha menciptakan lingkungan dimana anak-anak bisa melukis sesuatu di papan tulis atau melukis dikertas buku yang lebih privat untuk kemudian disobek dan dibawa pulang bersama mereka,” katanya.
Di masa ketika emosi meningkat karena ada anggota keluarga yang meninggal, orang tua akan sangat senang menghabiskan waktu diruangan yang nyaman untuk berbicara dengan anak-anak mengenai peristiwa yang terjadi hari itu di dalam keluarganya.”
Setelah melakukan sebuah pelayanan salah seorang karyawan menemukan sebuah lukisan yang digambar salah seorang anak tentang sosok neneknya dengan malaikat terbang diatasnya.
"Sangat tidak percaya, kami membiarkan gambar itu tergeletak diruangan itu sampai salah seorang karyawan yang lain memotret gambar itu dan mengunggahnya ke teman-teman karena menganggap lukisanitu merupakan moment yang istimewa,”katanya.
Gregory yakin fasilitas pemakaman yang ramah anak dengan fasilitas khusus bagi anak selama prosesi pemakaman merupakan yang pertama di Australia Selatan.
Namun ia berharap rumah duka lain mengikuti jejaknya.
"Saya harap rumah duka yang lain juga akan meniru gagasan ini di masa depan, ketika mereka merancang rumah duka mereka juga turut mempertimbangkan menyediakan ruangan khusus untuk anak,”
"karena pada akhirnya, kami hadir disini untuk melayani keluarga dan jika kami bisa membantu mereka maka kami akan sangat senang mengakomodasinya,” 

BACA JUGA: Pemerintah Kota di Queensland Kehabisan Dana Atasi Kelelawar yang Terus Mewabah

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencahayaan Baru Sydney Opera House Kini Lebih Ramah Lingkungan

Berita Terkait