jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menyebut urusan kehadiran Rusia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan di Bali, tidak bisa diputuskan sepihak.
"Soal diundang atau tidak diundang itu, kan, kolektif kolegial. Jadi, harus ada diskusi dahulu antaranggota untuk memutuskan Rusia diundang atau tidak," kata legislator Fraksi PDIP itu di Jakarta, Kamis (24/3).
BACA JUGA: Simak Prakiraan Cuaca Besok Jumat, Warga di Jawa dan Kalimantan Wajib Waspada
Kang TB, sapaan TB Hasanuddin mengatakan media atau negara Barat tidak bisa sepihak menentukan kehadiran Rusia dalam konferensi yang sedianya dilaksanakan pada Oktober 2022.
"Mengundang atau tidak mengundang. Keputusan itu harus didiskusikan di intern mereka," kata mantan Sesmilpres era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
BACA JUGA: Indonesia Punya Tempat Istimewa di Hati Fabio Quartararo, Kok Bisa?
Konflik antara negara-negara Barat dengan Rusia merembet ke ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan bergulir di Bali, Oktober 2022 mendatang.
Negara-negara Barat dan Amerika Serikat mendesak Indonesia selaku Presidensi G20 mengeluarkan Rusia dari keanggotaan.
BACA JUGA: Wamenag Zainut: Indonesia Bukan Negara Agama, tetapi
Selain itu, Indonesia juga didesak menolak kehadiran Presiden Vladimir Putin di Bali.
Munculnya desakan itu memicu perlawanan dari Moskow dan China.
Pemerintah China mendukung langkah Indonesia sebagai Ketua G20, di tengah tuntutan agar Rusia dikeluarkan dari keanggotaan G20.
Respons China itu menyusul sikap Rusia melalui Duta Besar Lyudmila Vorobieva yang mendukung Indonesia sebagai Presidensi G20. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bertemu Ketua DPR Korsel, Jokowi Bocorkan Kendaraan yang Bakal Dipakai di KTT G20
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan