Mengaku Anak Kapolri, Tipu Calon Bintara

Kamis, 23 Mei 2013 – 09:12 WIB
BEKASI SELATAN – Tersangka kasus penipuan pendaftaran calon akademi dan bintara polisi, Yorra Bunda Rindi (27) resmi ditahan penyidik Polresta Bekasi Kota. Tersangka, rencananya akan dikirim ke rumah tahanan khusus perempuan di Pondok Bambu, Jakarta Timur.

“Sudah ditahan, ini (kemarin) mau dikirim ke rumah tahanan wanita di Pondok Bambu, Jakarta Timur. Disini nggak ada rumah tahanan khusus wanita,” katanya kepada Radar Bekasi, kemarin.

Lebih lanjut kata dia, pihaknya masih melakukan pegembangan terhadap kasus tersebut. Dia belum bisa memastikan apakah ada tersangka lain yang terlibat dalam pusaran kasus penipuan yang merugikan korban hingga mencapai Rp1,62 miliar.

“Kasusnya masih berlanjut, sekarang sedang dikembangkan. Belum ada tersangka lain,” ujarnya.

Penahanan terhadap tersanga Yorra Bunda Rindi menyusul ditangkapnya Elit Nurlita Sari, yang merupakan kakak ipar dari mantan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol (Purn) Firman Gani. Tersangka elit sudah lebih dahulu ditahan oleh penyidik, saat ini tersangka masih berada di Rutan Pondok Bambu.

Dia kembali menegaskan, jika tersangka Yorra Bunda Rindi bukan dari anak Kapolri Jenderal Timur Pradopo, melainkan warga sipil biasa bukan dari keluarga Polri. “Biar saja, orang lain menyebutnya (Anak Kapolri). Resminya (Kepolisian) bukan anak Kapolri,” tambahnya.

Sebelumnya, Elit Nurlita Sari ditangkap petugas Unit Krimsus Polresta Bekasi Kota atas laporan Uly Sianturi (38), seoang pegawai negeri sipil bidang kesehatan di Polda Metro Jaya. Elit ditangkap di kediamannya, Pekayon, Bekasi Selatan awal bulan Mei lalu.

Menurut keterangan Uly, kronologis pertemuan dengan tersangka Elit di Polda Metro Jaya awal Januari 2012 lalu. "Kebetulan ada keluarga saya yang telah gagal di tingkat Pantokir. Kemudian dia (Elit) menawarkan dengan meminta ditransfer uang terlebih dahulu," jelasnya.

Penawaran tersebut kata dia, lantaran Elit mempunyai keluarga mantan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol (purn) Firman Gani, yang merupakan adik ipar tersangka. "Yang jelas bukan saya yang meminta, dia (Elit) yang menawarkan. Kebetulan ada tiga keponakan saya gagal jadi Polisi," paparnya.

Menurut dia, tiga keponakannya yakni Deri, Slamet, dan Dimas akan lolos meski sudah dinyatakan gugur di tingkat pantokir berkat bantuan dia yang menjual nama Irjen Pol (purn) Firman Gani.

Namun, sayang setelah uang ditransfer dalam jangka waktu Mei-Juli 2012, tiga keponakannya itu tak masuk menjadi polisi. Dia pun meminta uangnya kembali, namun tersangka terus berkelit. Hingga akhirnya, Uly melapor ke Polresta Bekasi Kota 10 April
  2013.

Konsekuensinya, Uly yang awalnya berdinas di Mapolda Metro Jaya, akhinrya dimutasi ke Polres Metro Jakarta Pusat gara-gara kasus tersebut. "Saya dimutasi gara-gara kasus ini. Sekarang saya di Polres Jakarta Pusat. Masih tetap sebagai PNS di bagian kesehatan," kata Uly. (adi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituduh Mesum di Ruko, Digerebek Warga

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler