jpnn.com - BANDUNG – Di Indonesia ada sembilan sekolah yang oleh pemerintah Turki dianggap berafiliasi dengan Organisasi Teroris Gulen atau FETO. Pascakudeta gagal dua pekan lalu, Turki melalui kedutaan besarnya meminta pemerintah Indonesia menutup sekolah-sekolah tersebut. Namun, upaya pemerintah Turki menutup sejumlah sekolah di Indonesia ternyata sudah dilakukan jauh sebelum adanya permintaan resmi tersebut.
Hal itu diketahui dari pengakuan Ketua Pembina Yayasan Pribadi Bandung, Husein Adiwisastra. Pribadi Billingual School di Bandung, Jawa Barat, adalah salah satu sekolah yang masuk daftar hitam rezim Reccep Tayip Erdogan.
BACA JUGA: Panglima TNI Bekali 7.309 Mahasiswa Baru UI
Menurut Husein, pihak kedubes Turki sering menemui pejabat Indonesia terkait sekolah-sekolah yang mereka anggap berafiliasi dengan kelompok Gulen. Menurutnya,pihak kedubes Turki telah menyebar fitnah.
“Jauh sebelum Kedutaan Besar Turki merilis tudingan itu, duta besarnya sudah kasak-kusuk ke berbagai pejabat pemerintah Indonesia menceritakan seolah-olah sekolah yang kerjasama bersama Pasiad itu sekolah teroris,” ujar Husein ketika menggelar jumpa media di Gedung Sekolah Pribadi Bilingual Bandung, Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung, Senin (1/8).
BACA JUGA: Tudingan Rezim Erdogan Tak Ganggu KBM di Sekolah Ini
Husein bersyukur, tudingan itu tidak digubris pemerintah Indonesia. Dia pun tegaskan bahwa sekolahnya dan delapan sekolah yang dituding berafiliasi dengan FETO itu tidak mengajarkan kekerasan atau terorisme.(nda/dil/jpnn)
BACA JUGA: Yang Mau Perbaiki Nilai UAN, Baca Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belasan Guru Asal Turki di Sekolah Ini Sedang Galau
Redaktur : Tim Redaksi