JAKARTA - Anggota DPR, Andi Taufan Tiro merasa disudutkan dengan berita penganiyaan terhadap petugas Bea Cukai BandaraSoekarno Hatta. Politisi Partai Amanat Nasional itu mengaku peristiwa yang terjadi di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Soekarno Hatta sudah diputarbalikkan.
"Silakan dibuka CCTV (Closed Circuit Television), dan silakan divisum kalau saya dibilang menampar. Malah saya yang merasa diintimidasi, dan sekarang dicemarkan lewat BBM (Blackberry Mesengger)," kata Taufan saat dihubungi di Jakarta, Kamis (23/2).
Taufan menceritakan peristiwa itu berawal saat ia tiba dari tugas kenegaraan di Jepang, sekitar pukul 19.15 WIB. Ketika terjadi antrian di pemeriksaan X Ray, ia meminta operator untuk menfungsikan tiga X Ray karena antrian makin panjang. Saat itu yang berfungsi hanya satu.
Karena tidak mau keluar antrian, dan agak jauh dari petugas, Taufan kemudian teriak ke petugas Bea Cukai untuk membuka x-ray yang lainnya. Saat itulah, salah seorang petugas melihat ke arah Taufan dengan mimik marah. Waktu itu petugas kemudian buka satu X Ray.
Taufan kemudian berpindah ke pemeriksaan X Ray yang baru dibuka. Versi Taufan, salah seorang petugas bernama Denis mendatanginya dan mengintimidasi dengan nada membentak. "Kenapa kau teriak-teriak tadi!?", kata Taufan yang menirukan omongan petugas.
Ia kemudian memberikan alasan atas sikapnya itu. Namun si petugas tersebut malah semakin mendekatkan badannya seolah-olah mengintimidasi dia dan mengatakan bahwa mereka baru saja salat magrib. Walau begitu, Taufan diperlakukan kasar tidak mengaku atau memunculkan identitasnya sebagai anggota dewan.
"Saya tidak mengenakan seragam dan atribut dewan. Kemungkinan petugas bea cukai tahu dirinya sebagai anggota DPR karena melihat paspor saya dan mempersilakan keluar," ucapnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabulkan Kredit, Pegawai BRI Ditahan
Redaktur : Tim Redaksi