Mengaku tak Pernah Cuti, Timur Ingin Libur Panjang

Jumat, 25 Oktober 2013 – 16:20 WIB

jpnn.com - JAKARTA--Senyum bahagia terpancar di wajah Jenderal Timur Pradopo yang hari ini secara resmi tidak menjabat lagi sebagai Kapolri. Ia digantikan oleh Komisaris Jenderal Sutarman. Pelantikan dan pemberhentian kedua jenderal itu dilaksanakan di Istana Negara pada Jumat, (25/10).

Tak banyak rencana yang dimiliki Timur setelah berhenti dari jabatannya. Pria kelahiran Jombang,  10 Januari 1956 itu ingin menikmati libur. Ia mengaku selama menjabat tidak pernah cuti.

BACA JUGA: KPK Tahan Pejabat Kementerian Agama Terkait Korupsi Alquran

"Sejak lulus dari polisi belum pernah cuti saya, yang pasti saya akan memanfaatkan liburan panjang ini untuk terus mengasah diri," ujar Timur sambil tertawa.

Timur pun mengaku ingin menghabiskan waktu bersama keluarga yang sering ia tinggalkan karena harus memenuhi tugas sebagai orang nomor satu di Polri.

BACA JUGA: KPU Kabupaten/Kota Tetapkan DPT Hasil Perbaikan 1 November

"Sekalian mendidik keluarga yang mungkin sudah lama tidak ketemu, tentunya saat ini waktunya, mau ngambil cuti panjang," kata dia.

Saat ditanya keinginannya untuk mencoba panggung politik, Timur enggan menjawab. Seperti biasanya, ia hanya mengucapkan terimakasih pada wartawan.

BACA JUGA: Ulangi Kejayaan Pemilu 2009, PD Kumpulkan Kader di Sentul

"Terimakasih dek," kata Timur sambil tersenyum.

Timur Pradopo adalah Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang menjabat dari tahun 2010 hingga sekarang. Pada tanggal 4 Oktober 2010, Presiden  Susilo Bambang Yudhoyono mengajukan namanya sebagai calon Kapolri menggantikan Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri. Dalam sidang Paripurna DPR tanggal 19 Oktober 2010, Timur disahkan sebagai Kapolri.

Timur lahir di Jombang, Jawa Timur pada tanggal 10 Januari 1956. Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (1978) dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) (1989). Ia kemudian menempuh pendidikan khusus di Kejuruan: PA Lantas, Sekolah Staf dan Pimpinan Polisi (Sespimpol) (1996), serta Sekolah Staf Administrasi Tingkat Tinggi (Sespati Polri) (2001).

Sebelum menjabat sebagai Kapolri, pria yang identik dengan kumisnya ini mengawali karirnya sebagai Perwira Samapta Poltabes Semarang. Di awal reformasi, ia menduduki posisi sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat (1997-1999) dan Kapolres Metro Jakarta Pusat (1999-2000).

Karirnya berlanjut dengan menjabat Kapuskodal Ops Polda Jawa Barat (2000-2001) dan Kepala Polwiltabes Bandung (2001-2002). Diangkat menjadi Kakortarsis Dediklat Akpol (2002-2004) dan Irwasda Polda Bali (2004-2005), sebelum menjabat Kapolda Banten (2005-2008).

Lalu sempat mengambil posisi Kaselapa Lemdiklat Polri (2008) dan Staf Ahli Bidang Sosial Politik Kapolri (2008) sebelum kembali menduduki posisi Kapolda Jawa Barat (2008-2010) dan Kapolda Metro Jaya (22 Juni 2010 - 4 Oktober 2010). Hanya tiga bulan lebih menjabat Kapolda Metro Jaya, penerima penghargaan Satya Lencana 16 Tahun, ini diangkat menjabat Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam).(flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikabarkan jadi Kabareskrim, Badrodin Serahkan ke Kapolri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler