Mengaku TNI, Marah Saat Kena Razia

Minggu, 19 Oktober 2014 – 01:58 WIB

jpnn.com - PANGKALAN BANTENG - Razia rutin keselamatan berlalulintas yang rutin digelar jajaran Polsek Pangkalan Banteng di Jalan Trans Kalimantan, Sabtu (18/10) pagi, diwarnai ketegangan. Salah seorang pengendara motor yang mengaku sebagai anggota TNI marah-marah lantaran turut dihentikan.

Lelaki yang belum diketahui dari satuan mana itu sempat adu mulut, bahkan memaki Kapolsek Pangkalan Banteng Iptu Gunawan Wibisono saat diminta menunjukkan identitasnya.

BACA JUGA: Kantor Gubernur Kaltim Diserbu Teroris

Informasi yang diperoleh Radar Pangkalan Bun di lokasi kejadian, saat operasi berlangsung, pengendara motor jenis Vixion KH 2398 GB dan tanpa menggunakan atribut kedinasan itu awalnya dihentikan perjalanannya seperti warga sipil biasa. Namun tanpa sebab yang jelas, lelaki yang diketahui berinisial S ini tersinggung dan langsung adu argumen dengan Kapolsek.

“Diberhentikan seperti biasa, tapi entah mengapa langsung orang yang mengaku tentara itu memaki-maki Kapolsek dan mengajak berantem. Untung saja tidak diladeni dan langsung dilepaskan setelah polisi mengecek identitas lelaki yang saat itu membonceng temannya yang tidak menggunakan helm,” kata salah seorang warga yang saat itu berada di lokasi kejadian.

BACA JUGA: Berisiko Dipecat, Guru-guru Nekat Cerai

Sementara itu Kapolsek Pangkalan Banteng Iptu Gunawan Wibisono membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan, hal tersebut hanya kesalahpahaman. 

“Kami sudah berlaku sesuai dengan prosedur, namun lelaki tersebut malah marah-marah. Tapi sudahlah biar saja, toh kami di sini hanya menjalankan tugas,” katanya.

BACA JUGA: Tewaskan 7 Orang, Supir Harapan Jaya Menyerah Diantar Anak Istri

Dijelaskannya, razia tersebut sebenarnya bukan untuk melakukan tilang di tempat, namun untuk mengingatkan kembali akan keselamatan berlalulintas dengan menaati peraturan dan juga menggunakan kelengkapan berkendara dan juga peralatan keselamatan terutama helm bagi pengendara motor. 

Menurutnya, kegiatan kali ini juga bersamaan dengan status siaga 1 terkait rencana pelantikan presiden terpilih pada Senin (20/10) nanti.

“Kami tidak melakukan penilangan, kita hanya mengingatkan kembali akan kelengkapan surat-surat kendaraan dan juga peralatan keselamatan terutama helm bagi pengendara motor. Bagi yang tidak membawa helm, kami minta ambil helm dulu, begitu pula yang tidak membawa surat-surat kendaraan. Sebab semua tahu jika Pangkalan Banteng ini termasuk kawasan rawan kecelakaan,” terangnya.

Pantauan koran ini, polisi memeriksa kelengkapan para pengendara motor, mobil bak terbuka, maupun mobil pribadi. Bahkan sejumlah mobil travel yang sarat penumpang juga harus diperiksa untuk mengetahui barang bawaan mereka. (sla/yit)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satwa Kebun Binatang Surabaya Perlu Tes DNA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler