Mengapa Airlangga Hartarto Menyimpan Itu? Kenapa Tak Dibuka Saja?

Kamis, 21 Januari 2021 – 19:07 WIB
Airlangga Hartarto menjelaskan soal vaksinasi COVID-19 secara mandiri. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) Bagus Balghi menilai langkah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merahasiakan ke publik dirinya pernah terpapar Covid-19, sebagai bentuk mengutamakan kepentingan penanganan dan dampak dari pandemi.

Menurut Bagus, dalam situasi krisis sebagaimana masa pandemi, sikap Airlangga ini merupakan pilihan kepemimpinan yang bijak untuk menjaga kepercayaan dan optimisme publik terhadap pemerintah.

BACA JUGA: Menko Airlangga Hartarto Rahasiakan Status Positif Covid-19, Istana Minta Masyarakat Memahami

Pertimbangannya adalah jumlah kasus Covid-19 yang meningkat dan dampak ekonomi yang ditimbulkan, Indonesia membutuhkan jajaran pemerintah yang bekerja secara optimal.

“Menurut saya Airlangga bukan menutupi. Sebagai politikus negarawan beliau berupaya menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintah," ujar Bagus saat dihubungi, Kamis (21/1).

BACA JUGA: Pemerintah Perpanjang PPKM Sampai 8 Februari

"Di tengah kritisisme yang tinggi pada saat itu dalam menghadapi pandemi dan situasi ekonomi. Apalagi posisi Airlangga ini bukan hanya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, tetapi juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional,” imbuhnya.

Bagus mencontohkan sosok Presiden Amerika Serikat di masa Perang Dunia II yakni FD Roosevelt yang mencoba tidak menunjukkan kelumpuhannya kepada publik.

BACA JUGA: Istana Tidak Tahu Menahu Soal Airlangga Hartarto yang Pernah Positif Covid-19

Hal itu dia lakukan agar rakyat Amerika tidak turun semangatnya saat itu dalam menghadapi krisis.

“Selama menjalani isolasi mandiri, saya dengar Airlangga juga masih menjalankan kegiatannya sebagai Menko Ekonomi dan Ketua KPCPEN. Artinya, di sini yang harus kami apresiasi adalah sosok pemimpin yang berupaya tetap menjalankan tanggung jawabnya dengan baik," katanya.

"Jika dinilai menutup, menurut saya tidak tepat, karena jika demikian mustahil Airlangga akan mau melakukan donor plasma secara terbuka," pungkas ucap akademisi dari Ilmu Politik Unair Surabaya itu. (tan/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler