jpnn.com, JAKARTA - Gigitan nyamuk secara umum tidak berbahaya, hanya menyebabkan iritasi ringan, kemerahan dan gatal. Namun, beberapa nyamuk benar-benar bisa menularkan penyakit yang berpotensi mematikan ketika mereka menggigit.
Antara lain Zika, malaria, demam kuning, demam berdarah, Chikungunya dan virus West Nile, jadi Anda akan ingin menghindari digigit semaksimal mungkin.
BACA JUGA: Tanda-tanda Kanker Serviks yang Perlu Anda Ketahui
Lantas, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Anda menjadi target utama gigutan nyamuk ketika orang lain di sekitar Anda tidak mendapatkan satu gigitan pun.
Jonathan Day, seorang profesor entomologi medis di University of Florida, menjelaskan bahwa ada dua alasan utama mengapa ada beberapa orang yang disasar nyamuk, sedang yang lain tidak. Nyamun ternyata mengandalkan penglihatan dan penciuman.
BACA JUGA: Para Atlet Asian Games Sebaiknya Hindari 4 Camilan Ini
" Nyamuk sangat visual, terutama di sore hari, sehingga mereka terbang untuk melihat apa yang bisa mereka lihat dengan mudah. Jadi jika Anda memakai warna gelap, termasuk biru, merah atau hitam, Anda akan menjadi sasaran nyamuk," kata Day, seperti dilansir laman MSN, Senin (20/8).
Juga, jika Anda bergerak, nyamuk-nyamuk akan lebih mudah melihat Anda.Ini sangat bermasalah jika Anda menikmati olahraga di luar ruangan, seperti hiking, bersepeda atau berenang. Tetapi tentu saja bisa menjadi masalah jika Anda hanya bersantai dengan teman-teman dalam cuaca yang hangat, tetap saja digigiti nyamuk.
BACA JUGA: Ingin Hidup Lebih Lama? Lakukan Saja Ini
Day merekomendasikan penggunaan kain ringan berwarna terang saat Anda berada di luar dan menutupi kulit Anda sebanyak mungkin.
Dan ternyata, nyamuk juga menggigit karena aroma pribadi Anda yang unik, yang sebagian besar tidak bisa dihindari.
"Beberapa orang menghasilkan lebih banyak bahan kimia tertentu di kulit mereka. Dan beberapa dari bahan kimia itu, seperti asam laktat, menarik nyamuk," jelas Day.
"Asam laktat dilepaskan dalam keringat Anda ketika Anda berolahraga dan nyamuk juga tertarik pada aseton, zat kimia yang dilepaskan dalam napas Anda, dan estradiol, produk pemecahan estrogen. Jika Anda memiliki kadar zat kimia ini, Anda mungkin akan melihat lebih banyak gigitan nyamuk daripada orang-orang di sekitar Anda," kata Day.
Day menjelaskan bahwa golongan darah Anda mungkin juga ada hubungannya dengan itu karena orang dengan golongan darah O lebih rentan terhadap gigitan nyamuk daripada A dan B dan sayangnya, Anda tidak bisa menukar jenis darah Anda.
Faktor genetik lain yang mungkin menentukan daya tarik nyamuk bagi Anda adalah tingkat metabolisme Anda atau jumlah karbon dioksida yang dilepaskan tubuh Anda saat Anda membakar energi.
Semakin tinggi tingkat metabolisme Anda, maka akan semakin banyak karbon dioksida yang Anda hasilkan dan semakin mudah bagi nyamuk untuk menggigit Anda.
Selain itu, semakin tinggi suhu tubuh Anda, maka akan semakin menarik Anda untuk hama.
"Wanita hamil dan orang yang kelebihan berat badan atau obesitas cenderung memiliki tingkat metabolisme istirahat yang lebih tinggi, yang bisa membuat mereka lebih menarik bagi nyamuk," pungkas Day.
Semua faktor ini membentuk zat kimia tubuh Anda yang unik, yang membantu menentukan seberapa menarik Anda bagi para pengacau kecil ini.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wajah Bebas Kendur dengan Olahan Semangka
Redaktur & Reporter : Fany