jpnn.com, MALANG - Strategi yang diterapkan pelatih Arema FC Aji Santoso selama ini mulai dipertanyakan banyak kalangan.
Salah satunya, jarang memainkan Dedik Setiawan sebagai starter. Aji lebih memilih striker gaek Cristian Gonzales.
BACA JUGA: Teco Apresiasi Dukungan Jakmania Saat Persija Tampil di Patriot
Padahal, Dedik Setiawan selama ini sudah mampu menunjukkan kualitasnya. Dia sudah mencetak tiga gol, sedangkan Gonzales baru satu gol.
Tak hanya itu, Dedik menciptakan tiga gol ketika Gonzales absen dalam tiga laga karena umrah. Lalu, ketika Gonzales pulang dari umrah, kenapa Dedik justru dibangkucadangkan? Apakah Aji Santoso takut bereksperimen?
BACA JUGA: Bawa Persija Menang Atas Arema, Teco Tegaskan tak akan Mundur
Aneka macam pertanyaan ini kian menjadi-jadi ketika Arema FC kalah 0-2 atas Persija Jakarta di Stadion Patriot, Bekasi, Jumat lalu (2/6).
Ketika itu, di babak pertama, El Loco–sapaan akrab Cristian Gonzales– nyaris tidak berkutik, sebelum dia digantikan Arif Suyono di babak kedua.
BACA JUGA: Arema FC Bermain Rock, Pablo Pino Gaya Keroncong, gimana dong?
Ketika dikonfirmasi perihal selalu memainkan El Loco, Aji menegaskan, kalau dia tidak ada rasa sungkan terhadap semua pemain, termasuk El Loco.
Menurut dia, memainkan dan menggantinya di babak kedua merupakan murni kebutuhan taktik. ”Saya tidak ada pilih kasih kepada semua pemain. Pergantian El Loco di babak kedua menjadi upaya untuk mencetak gol,” kata Aji.
Saat ditanya kenapa Dedik Setiawan tidak diturunkan sejak menit awal, Aji menyatakan, Arema FC memiliki dua striker El Loco dan Dedik Setiawan.
Dua striker itu menjadi senjata dan dipastikan tampil saat laga Persija kontra Arema. Hanya, Aji memilih El Loco seperti laga-laga sebelumnya.
”Saya memilih pemain dengan kondisi prima dulu dan menyesuaikan dengan taktik,” kata pelatih berusia 47 tahun ini.
Dia menilai strategi memasukkan Dedik Setiawan dan Dendi Santoso pada babak kedua sudah tepat. Sebab, permainan Arema FC lebih menyerang di babak kedua.
Dia juga menjelaskan kalau pergantian El Loco dengan Arif Suyono atau Arif Keceng juga sudah maksimal.
”Peluang lebih banyak dari Keceng, tapi ya belum beruntung saja,” kata mantan kapten tim Persebaya Surabaya tersebut.
Bukti pergantian itu dinilai Aji bentuk ketegasan di dalam tim Arema FC sehingga tidak ada rasa sungkan.
Dia juga mencontohkan, upayanya tidak memainkan marquee player Juan Pablo Pino Puello juga sebagai bentuk ketegasan seorang pelatih.
”Saya tidak memainkan Pino karena performanya kurang maksimal. Itu saya rasa sebagai ketegasan pelatih,” papar mantan pelatih Persela Lamongan tersebut.
Sementara itu, dari pantauan koran ini, pasokan umpan ke El Loco pada babak pertama sangat minim sehingga dia sendiri sering turun ke lini tengah untuk menjemput bola.
El Loco mendukung penuh langkah pelatih dan tidak ingin berkomentar banyak mengenai hasil buruk yang diraih Arema FC.
”Saya sendiri selalu mendukung keputusan pelatih. Saya sudah berusaha di pertandingan kemarin (2/6), kami harus maksimal di pertandingan selanjutnya,” kata El Loco. (asa/c2/riq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menang Atas Arema, Posisi Persija di Klasemen Stagnan
Redaktur & Reporter : Soetomo