Mengapa Hari Darmawan Mendekati Sungai Jumat Malam Itu?

Senin, 12 Maret 2018 – 07:25 WIB
Hari Darmawan di tempat ini sebelum ditemukan meninggal. Foto: Jaenal/Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Penyebab meninggalnya pendiri Matahari Departement Store dan Taman Wisata Matahari (TWM), Hari Darmawan, masih menyisakan tanda tanya.

Hari Darmawan yang tewas tercebur sungai Ciliwung diketahui mendekati sungai saat malam hari sekitar pukul 21.00.

BACA JUGA: Keluarga Hari Darmawan Tak Minta Autopsi, Ini Alasannya

Namun, apa motivasi Hari untuk mendekati sungai belum diketahui. Hanya saja, sesuai pengakuan karyawannya memang Hari begitu menyukai alam.

Pantauan Jawa Pos, Minggu (11/3) sehari pasca Hari ditemukan tewas hanyut di sungai Ciliwung, kondisi Taman Wisata Matahari tetap ramai pengunjung.

BACA JUGA: Ketika Karyawan Kembali, Hari Darmawan Sudah Tidak Ada

Pengunjung tampak memadati sejumlah area hiburan dari kolam renang hingga patung naga. Tidak ada sesuatu yang tampak mempengaruhi kondisi tempat wisata itu.

Senior Marketing dan Kreatif Manajer Taman Wisata Matahari Ilham Fadjriansyah menuturkan bahwa Jumat malam (9/3) awalnya Hari makan malam di luar Taman Wisata Matahari.

BACA JUGA: Seperti ini Sosok Mantan Bos Matahari di Mata Tito

Setelah selesai makan malam, saat masih dalam perjalanan Hari meminta Drivernya Oki untuk menuju ke Vila.

”Saat itu tidak ada rencana ke sana, mendadak driver diminta ke sana. Itu sesuai cerita Pak Oki ya,” ungkapnya ditemui di salah satu kantor manajemen Taman Wisata Matahari.

Saat berada di vila pribadi yang jaraknya sekitar tiga km dari Taman Wisata Matahari, Hari kemudian membaca koran di ruang tengah.

Lalu, kemungkinan karena haus, Hari dari pintu masuk vila meminta Oki untuk mengambil minum di dalam mobil.

”Di vila tidak tersedia minum, karena memang mendadak. Kalau ada rencana, biasanya disediakan minum di sana untuk Pak Hari. Saya juga waktu ke vila, setelah diberitahu Pak Oki melihat koran berada di meja, seperti habis dibaca,” ujarnya sembari mengaku saat kejadian sedang menginap di mess karyawan.

Oki yang mengambil minum di dalam mobil yang terparkir beberapa meter dari vila lantas tidak melihat kehadiran Hari.

Oki juga sempat mencari-cari ke sekitar vila, namun Hari tidak ditemukan. ”Pak Oki ini lalu menelepon manajemen, saya datang dan ikut mencari,” tuturnya.

Malam itu, beberapa orang ikut melakukan pencarian. Dari pencarian itu, memang tampak ada jejak sepatu di samping vila yang mepet dengan sungai Ciliwung. Jejak sepatu itu kemungkinan milik Hari.

”Saat itu posisinya tanah becek. Jejak jadi terlihat. Maka, kami melakukan pencarian di sekitar sungai dan sebagian yang lain melapor ke polisi,” ungkapnya.

Mengapa Hari mendekati sungai saat malam hari? Dia menuturkan, kemungkinan Hari tertarik untuk melihat kondisi sungai.

Di samping vila itu ada pagar setinggi 30 sentimeter. ”Kemungkinan beliau naik ke pagar itu dan entah apa terpeleset atau bagaimana,” paparnya.

Apakah menemukan bekas noda sepatu di pagar? Dia mengaku tidak menemukannya.

”Saat penyisiran itu hanya dilakukan jalan kaki. Tapi, ada bagian yang tidak bisa disisir dengan jalan kaki. Akhirnya, minta tim SAR, kami juga ada tim arung jeram. Tapi, karena malam hari, mereka juga harus memikirkan keamanannya, baru dilakukan pagi harinya dan jenasah beliau ditemukan,” tuturnya.

Menurutnya, saat berada di vila hanya ada Hari dan drivernya, Oki. Soal kemungkinan adanya orang lain tidak diketahui. ”Itu malam jam 9, gak ada orang lain. Hanya bersama driver,” jelasnya.

Yang pasti, menurutnya, Hari merupakan sosok yang begitu menyukai alam. Sungai, pantai dan pegunungan.

Bahkan, karena itulah vila milik Hari dibangun di samping aliran Sungai Ciliwung. ”Kantor ini juga deket sungai, tapi kalau vila itu lebih mepet lagi,” paparnya.

Sementara ini, keluarga dan manajemen tidak memiliki pikiran macam-macam dengan meninggalnya Hari. Kejadian ini sementara masih dianggap ketidaksengajaan.

”Makanya, keluarga saat diminta polisi agar jenazah diotopsi tidak mengizinkan. Kalau polisi melakukan penyelidikan tentu merupakan tugasnya,” ujarnya.

Hari juga tidak diketahui memiliki riwayat penyakit tertentu. Ilham menjelaskan, manajemen mengetahuinya Hari sangat sehat. Bahkan, beberapa kali terlihat jogging di tempat wisata miliknya. ”Kami lihatnya sehat sekali,” paparnya.

Saat Jawa Pos meminta untuk mewawancarai Oki, Ilham menuturkan bahwa Oki saat ini masih syok dengan kejadian tersebut.

”Kami belum bisa mengizinkan untuk ditemui,” terangnya sekaligus menyebut vila saat ini masih ada aktivitas kepolisian dan belum bisa dikunjungi. (idr)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Misteri Kematian Bos Matahari, Bareskrim Diminta Bertindak


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler