Mengapa Kasus Baru Covid-19 di DKI Jakarta Melonjak Lagi? Begini Penjelasan Prof Wiku

Senin, 31 Agustus 2020 – 21:12 WIB
Warga mewaspadai virus corona dengan menggunakan masker wajah saat melintasi kawasan MH. Thamrin, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meyatakan periode liburan panjang pada 16 sampai 22 Agustus telah menyebabkan lonjakan penularan virus corona jenis baru di.

Menurut Wiku, lonjakan tertinggi kasus Covid-19 akibat liburan panjang terjadi di DKI Jakarta.

BACA JUGA: Data dari Prof Wiku soal DKI dan Semarang Punya Kasus Aktif Covid-19 Terbanyak

Wiku mengatakan, pertambahan kasus positif di DKI Jakarta pada Senin (31/8) sebanyak 1.049. Angka itu merupakan yang tertinggi daripada provinsi lain di Indonesia, bahkan jauh di atas Jawa Timur di posisi kedua dengan 323 kasus baru.

"Mayoritas pertambahan kasus baru ketika dilacak, kemungkinan tanggal penularan antara tanggal 16 sampai 22 Agustus. Ini adalah saat liburan panjang atau long weekend dan tingkat penularan tinggi pada periode tersebut," kata Wiku dalam keterangannya yang disiarkan akun BNPB Indonesia di YouTube, Senin (31/8).

BACA JUGA: Pemprov DKI Temukan 1.114 Kasus COVID-19 dalam Sehari, Anies Baswedan Klaim Situasi Terkendali

Wiku pun meminta lebih peduli pada upaya mencegah penularan Covid-19. Semisal dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.

"Kami perlu dukungan masyarakat, kondisi pandemi masih terjadi di seluruh dunia. Semua harus berhati-hati dan menjalankan protokol kesehatan, agar tidak terjadi seperti di DKI dengan liburan panjangnya dan terjadi peningkatan penularan dan peningkatan kasus," ucapnya.

BACA JUGA: Wiku Soroti Tingginya Angka Keterpakaian Tempat Tidur di RS DKI Jakarta

Lebih lanjut Wiku menjelaskan penyebab kasus kumulatif Covid-19 di DKI Jakarta jauh dibandingkan daerah lain. Menurutnya, jumlah tes di Jakarta cukup tinggi.

Jumlah itu berkontribusi sebesar 43 persen dari tes nasional. Bahkan, kata dia, DKI Jakarta jauh melampaui standar Badan Kesehatan Dunia. 

"Namun demikian adanya tingkat penularan tadi perlu dikendalikan. Akibat klaster atau peningkatan kasus pada long weekend tersebut," beber mahaguru di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) itu.(ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler