Mengapa Komdis PSSI Belum Sidangkan Insiden Patriot?

Jumat, 09 Juni 2017 – 13:31 WIB
Suasana di ruang depan kantor PSSI. Foto: Amjad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komdis PSSI bergerak cepat melakukan peindakan terhadap sejumlah pelanggaran disiplin yang terjadi di kompetisi Liga 1 dan Liga 2.

Namun, dari proses sidang yang mereka gelar Rabu (7/6) lalu, ada satu insiden pelanggaran disiplin terbesar yang luput dari keputusan mereka.

BACA JUGA: Bali United vs Bhayangkara FC, Widodo: Tak Boleh Keluar dari Ritme Permainan

Itu terkait dengan kelengahan panitia pelaksana (panpel) pertandingan yang mengakibatkan belasan suporter tim tamu berhasil menerobos masuk ke dalam lapangan.

Kejadian tersebut terjadi saat Bhayangkara FC menjamu Persib Bandung di Stadion Patriot Bekasi, 4 Juni lalu. Bahkan, akibat kejadian tersebut, pertandingan harus terhenti selama 15 menit.

BACA JUGA: Bhayangkara FC Merasakan Ditimpa Ujian Berat Saat Ramadan

Ketua Komdis PSSI, Asep Saputra membantah bahwa mereka lalai untuk tidak menyidangkan insiden suporter Persib yang menerobos masuk ke dalam lapangan saat pertandingan masih berjalan itu.

"Tidak ada yang luput. Kami sudah mengagendakan sidang untuk persoalan di laga Bhayangkara melawan Persib itu pada pekan depan," kata Asep.

BACA JUGA: Selembar Surat dari Mira Bikin Djadjang Nurdjaman Mundur dari Persib

Menurut dia, alasan mereka tidak bisa menyidangkan kasus di stadion Patriot itu, karena mereka belum memiliki cukup bukti yang kuat.

Terutama untuk mengidentifikasi suporter mana yang masuk ke dalam lapangan tersebut. Pasalnya, lanjut Asep, suporter yang masuk ke dalam lapangan tersebut tidak menggunakan atribut tim manapun.

"Sebenarnya kami sudah sama-sama tahu yah, kalau suporter yang masuk ke dalam lapangan itu dari tim mana. Tapi, kami butu data yang kuat," kata Asep.

"Kami juga harus memanggil panpel pertandingan untuk meminta keterangan mereka lebih lanjut dan mendapatkan alat bukti lebih lengkap. Karena apapun itu, tuan rumah tidak bisa dilepas pisahkan dari masalah ini," jelasnya.

Lantas bagaimana dengan sanksi yang akan dijatuhkan untuk kasus tersebut? Asep menjelaskan bahwa, ada banyak tingkatan sanksi yang bisa mereka berikan ke kedua tim.

Mulai dari hukuman pertandingan tanpa penonton sampai menjalani pertandingan usiran di zona netral selama beberapa kali pertandingan.

Dalam sidang yang dipimpin oleh ketua komdis, Asep Edwin, serta para anggota yakni Yusuf Bachtiar, Dwi Irianto, Eko Hendro Prasetyo itu, mereka hanya memutuskan hukuman terhadap empat kasus.

Salah satunya adalah, menghukum Gresik United untuk menggelar pertandingan tanpa penonton saat menjamu Persija Jakarta, 1 Juli mendatang.

Tidak hanya itu, manajemen dari Laskar Joko Samudro -- sebutan Gresik United -- itu, juga harus membayar denda uang sebesar Rp 20 juta.

Akumulasi sanksi tersebut diberikan lantaran penonton mereka terbukti menyalakan mercon, serta masuk ke dalam lapangan pertandingan dan membakar a-board pada pertandingan melawan Persela Lamongan (5/6). (ben)

Komdis Hanya Menyidangkan Empat Kasus

1. Panitia Pelaksana Pertandingan Persija Jakarta dikenakan sanksi denda Rp. 20.000.000,- dan ganti rugi atas kerusakan mobil SNG dari stasiun TV pemilik hak siar Liga Indonesia karena suporter Persija melakukan pelemparan yang mengakibatkan rusaknya mobil SNG dan menyalakan flare pada pertandingan Persija Jakarta melawan Arema FC.

2. Panitia Pelaksana Pertandingan Persegres Gresik United dikenakan sanksi berupa larangan bermain tanpa penonton pada pertandingan Persegres Gresik United melawan Persija Jakarta, tanggal 1 Juli 2017 dan denda Rp. 20.000.000,- karena terbukti menyalakan mercon, masuk ke dalam lapangan pertandingan dan membakar a-board pada pertandingan Persegres Gresik United melawan Persela Lamongan.

3. Pemain Persipura Jayapura Sdr. Marianus Wanewar dikenakan sanksi larangan bermain sebanyak 5 kali (1 (satu) kali karena mendapat Kartu Merah dan 4 (empat) kali sanksi tambahan) dan denda Rp. 10.000.000,- karena terbukti dengan sengaja mendatangi dan menanduk pemain PSM Makassar Sdr. Reva Adi Utama pada pertandingan PSM Makassar melawan Persipura Jayapura.

4. Pemain Kalteng Putra Sdr. Galih Sudaryono dikenakan sanksi larangan bermain sebanyak 6 (enam) kali dan denda Rp. 10.000.000,- karena terbukti dengan sengaja menendang pemain PS. Mojokerto Putra pada pertandingan Kalteng Putra melawan PS. Mojokerto Putra.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komdis PSSI Diminta Lebih Keras Lagi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler