Mengapa Letkol Lambok Damanik tak Mendapat Penghargaan?

Minggu, 04 Oktober 2015 – 19:32 WIB

jpnn.com - JAKARTA -- Indonesia Police Watch menyayangkan anggota TNI Letkol Lambok Damanik yang berhasil membantu Polri menangkap jaringan narkoba yang membawa 2.598 kilogram ganja kering dari Aceh, tidak mendapatkan apresiasi dari Kapolri, Kabareskrim, maupun BNN.

"Padahal sikap ini mampu mencairkan hubungan TNI-Polri yang kerap diwarnai bentrokan yang menelan korban jiwa," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Minggu (4/10).

BACA JUGA: Honorer K2 Tolak Dites Ulang

Kiprah Lambok berawal ketika jaringan perwira menengah intelijen TNI itu melaporkan ada sebuah truk dari Aceh menuju Jakarta membawa sekitar 3.000 kg ganja kering.

Ganja itu disembunyikan di dalam 73 karung dan dicampur dengan bahan makanan. Pantauan terakhir menyebutkan truk itu masuk ke rumah mewah di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

BACA JUGA: Begini Prajurit TNI Menghormati Pahlawan dan Seniornya

Pada 8 Juli 2015 sore Lambok menyergap truk pembawa ganja tersebut. Saat bersamaan muncul tim Reserse Polres Lampung Selatan yang rupanya sudah memantau truk itu saat menyeberang di Pelabuhan Bakaheuni.

"Lambok lalu menyerahkan truk berisi ganja itu ke polisi sambil mengingatkan jangan macam-macam dengan barang bukti ganja itu dan bandar narkobanya harus diproses secara hukum," katanya.

BACA JUGA: Gangguan Asap, Kemenhub Peringatkan 13 Bandara Ini

Menurut dia, meski sikap pamen TNI ini sangat simpatik dalam mendukung tugas polisi,   sayangnya Kapolri, Kabareskrim maupun BNN tidak memberi apresiasi dan cuek terhadap bantuan yang diberikan Lambok.

"Padahal sikap simpatik ini bisa mencairkan hubungan TNI-Polri yang kerap diwarnai bentrokan," kata dia.

Untuk itulah, menjelang HUT TNI 5 Oktober 2015, IPW memberi apresiasi pada Letkol TNI Lambok Damanik dengan harapan meski elit Polri cuek, tapi anggota TNI diharapkan tetap selalu bersikap membantu tugas-tugas kepolisian di lapangan. "Sehingga bentrokan TNI-Polri bisa ditekan," ujarnya.

Sebab IPW mencatat, tahun 2015 sudah ada tiga bentrokan. Korbannya, dua polisi luka tembak dan satu TNI tewas luka tembak. Tahun 2014 ada tujuh bentrok TNI-Polri. Total korban 12 orang, terdiri dari dua tewas dan 10 luka.

Korban terbanyak adalah TNI, satu tewas tertembak dan tujuh luka, yang lima di antaranya tertembak. Sedangkan polisi yang menjadi korban satu tewas dan tiga luka tusuk. Bentrokan TNI-Polri tahun 2014 tergolong tinggi dibandingkan tujuh tahun sebelumnya.

Di 2007 misalnya hanya terjadi 3 peristiwa, 2008 terjadi 2 peristiwa, 2009 terjadi 4 peristiwa, 2010 terjadi 6 peristiwa, 2011 terjadi 1 pe­ristiwa, 2012 terjadi 1 pe­ristiwa, dan 2013 terjadi 4 peristiwa.

"IPW berharap sikap simpati Letkol TNI Lambok Damanik ini bisa memperbaiki hubungan TNI-Polri, meski elit Polri cuek bebek terhadap partisipasi anggota. TNI ini," tuntasnya. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Ajak Masyarakat Bantu Hilangkan Asap, Kapan Selesainya?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler