jpnn.com - LOUISVILLE – Muncul beberapa pertanyaan di seputar prosesi pemakaman legenda tinju Muhammad Ali.
Salah satunya adalah prosesi pemakamannya yang dilakukan delapan hari setelah kematiannya pada Jumat (8/6) malam lalu. Ali adalah seorang muslim. Biasanya jenazah seorang muslim dimakamkan kurang dari 24 jam.
BACA JUGA: Beginilah Suasana Jelang Pemakaman Muhammad Ali di Louisville
Alasan utama penundaan pemakaman selama berhari-hari itu adalah permintaan Ali sendiri. Ali tidak ingin pamakamannya berlangsung tertutup dan dihadiri oleh keluarganya saja. Dia ingin agar semua orang fans-nya dan semua orang yang mencintainya berkesempatan untuk mengucapkan perpisahan yang terakhir kalinya. Sebab Ali bukan hanya milik keluarganya, tapi dia adalah milik dunia.
''(Pemakaman) Ini adalah apa yang ingin saya lihat, ini adalah jenis program yang ingin saya lihat, yaitu inklusif untuk semua orang, dimana kita memberikan kesempatan sebesar-besarnya pada orang-orang yang ingin memberikan penghormatan pada saya,'' ujar juru bicara keluarga Ali, Bob Gunnell, menirukan ucapan almarhum sepuluh tahun lalu.
BACA JUGA: Duh..Israel Bekukan Izin Ramadan di Palestina
Ali memang sudah lama merencanakan prosesi pemakamannya dengan begitu detail. Pengacara dan beberapa orang terdekatnya membantu menyusun detail rencana pemakamannya.
Begitu detailnya hingga berupa buku setebal dua inci yang oleh keluarga dan orang terdekatnya disebut dengan The Book. Rincian prosesi pemakaman ini dirubah sedikit beberapa hari jelang kematiannya. Yaitu tentang lokasi dimana jenazahnya bakal disemayamkan untuk terakhir kalinya.
BACA JUGA: Pertama Sejak 1964, Dua Pesawat Akrobatik Swiss Tabrakan
Awalnya Ali ingin dimakamkan di Muhammad Ali Center di Louisville. Namun istrinya Lonnie khawatir itu akan membuat Muhammad Ali Center tidak bisa berfungsi sebagai mana mestinya. Sebab orang-orang bakal berdatangan ke makam tersebut. Ali akhirnya memutuskan untuk dimakamkan di Cave Hill Cemetery.
''Muhammad merencanakan semua ini. Dan dia merencanakannya sebagai sebuah momen pembelajaran,'' ujar Imam Zaid Shakir yang memimpin prosesi salat jenazah.
BACA: Ingin Selimuti Peti Jenazah Muhammad Ali dengan Kain dari Kabah, tapi...
Pemakaman Ali memang merupakan pembelajaran utamanya tentang kerukunan umat beragama. Orang-orang dari berbagai latar belakang bergandengan tangan dalam damai di prosesi pemakamannya. (AFP/Aljazeera/The New York Times/CNN/sha)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Muhammad Ali Keluarkan Kecaman
Redaktur : Tim Redaksi