jpnn.com - Cairan aseton selain untuk membersihkan kuteks rupanya juga sering digunakan oleh beberapa orang sebagai cara mengatasi jerawat di wajah. Apakah tindakan ini aman dan bisa memberikan hasil yang efektif?
Hubungan Aseton dan Jerawat
BACA JUGA: 6 Kiat Mencegah Jerawat Muncul Saat Pakai Masker Kain
Cara mengatasi jerawat dengan aseton sempat bikin heboh beberapa tahun silam. Fenomena ini khususnya tenar ketika supermodel, Kendall Jenner menghilangkan jerawatnya yang parah dengan cairan tersebut di klinik kecantikan.
Perawatan untuk mengusir jerawat dengan aseton itu bernama facial slush. Cara ini menggunakan nitrogen cair yang disemprotkan hingga menjadi biang es.
BACA JUGA: Ketahui Makanan Apa Saja yang tak Boleh Dikonsumsi Sambil Minum Kopi
Lalu, biang es tersebut dicampurkan dengan aseton hingga teksturnya menjadi bubuk. Nah, bubuk yang sudah jadi akan diaplikasikan ke area wajah yang berjerawat.
Meski menggunakan bahan kimia yang keras, terapi tersebut dipercaya bisa membuat kulit wajah menjadi benar-benar bersih dan terbebas dari jerawat.
BACA JUGA: 8 Kiat Merawat Penderita Strok untuk Pasien Lansia Saat Berada di Rumah
Dengan kata lain, aseton dijadikan sebagai bahan pembersih dan eksfoliasi kulit agar jerawat yang matang cepat hilang.
Aseton untuk Wajah, Apakah Sepenuhnya Aman?
Tak semuanya yang dilakukan oleh publik figur bisa diikuti. Anda juga mesti memerhatikan keamanan atau efek samping dari tindakan-tindakan ekstrem yang mereka lakukan demi mendapatkan penampilan sempurna.
Meski Kendall Jenner melakukannya di klinik kecantikan, ternyata ada juga obat jerawat yang memang dijual secara bebas di apotek dan mengandung alkohol serta aseton di dalamnya.
Alkohol dalam obat jerawat berfungsi untuk membunuh bakteri penyebab jerawat. Sedangkan aseton berfungsi untuk mengurangi minyak berlebih pada kulit yang berjerawat.
Kendati demikian, umumnya dermatologis tidak menyarankan Anda untuk mengatasi jerawat dengan dua bahan tersebut, terlebih lagi aseton. Ini karena efek samping yang mengintai adalah kulit menjadi sangat kering dan iritasi.
“Alkohol dan aseton sama-sama merupakan bahan kimia yang dapat membuat kulit kering, sehingga mudah iritasi. Jadi, dokter kulit memang tidak merekomendasikan Anda untuk memakai produk-produk mengandung aseton yang dijual bebas,” kata dr. Arina Heidyana.
Bahaya aseton untuk kulit tidak main-main. Jika asal menggunakan aseton untuk dioleskan ke wajah yang berjerawat dan aromanya terhirup, Anda berisiko mengalami ketoasidosis.
Gejala masalah kesehatan tersebut, seperti sakit kepala, lesu, ada rasa manis di lidah, bicara mendadak cadel, hingga koordinasi tubuh yang berkurang.
Apabila aseton dipakai dalam jumlah banyak, gejala berat dari ketoasidosis dapat pula dirasakan.
Misalnya, tekanan darah menjadi sangat rendah, gangguan pernapasan, dan hilang kesadaran (pingsan). Karena itulah, Anda sangat tidak disarankan untuk memakai aseton untuk wajah yang berjerawat.
Hindari Aseton, Gunakan Bahan Aman Ini untuk Atasi Jerawat
Aroma aseton yang sangat tidak ramah di saluran pernapasan seharusnya sudah menjadi alasan kuat untuk tidak memakai cairan tersebut sebagai obat jerawat.
Ketimbang aseton, dr. Arina menganjurkan Anda memilih obat yang mengandung bahan-bahan, seperti asam salisilat, benzoyl peroxide, niacinamide, dan tea tree untuk mengatasi jerawat.
Semua bahan tersebut aman dan memang efektif untuk menghilangkan jerawat. Jika ingin lebih ampuh dan cepat, Anda bisa berobat ke dokter untuk mendapatkan resep obat antibiotik ataupun retinoid.
Antibiotik topikal mampu membunuh bakteri penyebab masalah kulit, sedangkan retinoid dapat meredakan peradangan hingga merangsang pertumbuhan sel kulit baru.
Keduanya tersebut lebih efektif jika dikombinasikan dengan benzoyl peroxide. Jangan lupa untuk membersihkan wajah sebanyak dua kali sehari dengan air bersih dan sabun berbahan lembut.
Hindari mengaplikasikan riasan yang terlalu tebal selama pengobatan berlangsung. Ini supaya tidak ada pori-pori kulit yang tersumbat.(klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy