MENGEJUTKAN! Haji Lulung Sebut Ada Pengerahan Orang Australia di Pilgub 2012

Senin, 09 November 2015 – 03:37 WIB
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung mengatakan, politik adalah alat untuk merebut kekuasaan. Kalau anak mudanya masa bodoh dengan proses politik seperti pemilihan kepala daerah, maka kekuasaan akan diambil oleh kelompok yang secara kasat mata tidak mencerminkan kondisi di suatu lingkungan.

"Kalau anak muda tidak peduli politik maka kekuasaan itu diambil orang lain dan itu tidak mencerminkan kondisi sesungguhnya," kata  Abraham Lunggana, di sela-sela silaturrahmi dengan cagub dan cawagub Sumatera Barat Muslim Kasim-Fauzi Bahar bersama warga DKI Jakarta, asal Sumbar, di Jakarta, Minggu (8/11).

BACA JUGA: Calon Hanya Dua Pasang Rawan Konflik, Ini Alasannya

Belajar dari kekalahan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 melawan Jokowi-Ahok, lanjutnya, ada sejumlah pembelajaran politik yang patut untuk dimaknai.

"Salah satu makna yang harus dipetik, kekalahan Fauzi Bowo dan pasangannya karena banyak anak muda yang tidak peduli politik sehingga tidak ikut menentukan siapa pemimpinnya," ungkap H Lulung, sapaan H Abraham Lunggana.

BACA JUGA: Didukung Karena Dikenal Kreatif dan Inovatif

Lebih lanjut, H Lulung menangkap beberapa keanehan yang terjadi satu hari menjelang pemungutan suara pilkada DKI Jakarta. "Banyak orang datang ke Jakarta dari Australia yang memiliki KTP DKI Jakarta menggunakan hak politiknya di pilkada memilih si Ahok," ujar Haji Lulung.

Selain itu lanjutnya, banyak pemilih yang tidak dalam kondisi sehat lalu dengan kursi roda digiring mendatangi tempat-tempat pemungutan suara untuk menggunakan hak pilihnya.

BACA JUGA: Haji Lulung Dipastikan Maju di Pilgub DKI

"Orang sakit dengan kursi roda yang digiring ke TPS-TPS untuk memberikan suaranya kepada si Ahok, bukan Jokowi," tegas dia.

Ironisnya menurut Haji Lulung, jutaan warga DKI Jakarta dalam keadaan sehat dan punya KTP DKI Jakarta malah tidur pada hari pemilihan itu.

"Mestinya, para istri membangunkan suaminya untuk datang ke TPS-TPS dan memberikan suaranya ke Fauzi Bowo sebagai putra daerah," pungkas H Lulung.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Pasang Syarat Ketat Akreditasi Lembaga Pemantau Pilkada


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler