jpnn.com, JAKARTA - Seseorang yang mengeluarkan air sperma atau air mani, baik karena mimpi basah atau karena bersetubuh dengan istri ataupun karena onani (istimta’) diwajibkan mandi.
Padahal fiqih menerangkan air mani adalah suci (tidak najis), berbeda halnya dengan air kencing yang najis.
BACA JUGA: Tak Tahan Onani di Siang Hari, Batalkah Puasa Kita?
Lalu mengapa mengeluarkan sesuatu yang suci malah diwajibkan mandi, sedangkan mengeluarkan yang najis cukup dengan bersuci (istinja’ /cebok) saja, dan cukup berwudu jika ingin menjadi suci?
Hadits dasar yang telah disepakati oleh para Imam Fiqih, bahwa mengeluarkan air mani mewajibkan seseorang mandi.
BACA JUGA: Bongkar Chat Selingkuhan Suaminya, Medina Zein: Zaman Sekarang Pelakor Lebih Galak
Adapun mengenai kesucian air mani adalah pernyataan Rasulullah SAW dalam haditsnya ketika ditanya seseorang mengenai mani yang terkena pakaian, beliau menjawab:
Bahwasannya air mani itu setingkat dengan ingus dan ludah, cukuplah bagimu menyapunya dengan percikan air atau idzkhirah (sebangsa rumput wangi).
BACA JUGA: Sandal Waterproof Shevano Indonesia Banyak Pilihan Model, Harganya Cuma 20 Ribu
Jika dalil-dalil tersebut dengan jelas menerangkan kesucian mani dan kewajiban mandi karena keluar mani, tetapi dalil-dalil itu belum menggambarkan adanya hubungan sebab-akibat (keluar mani yang suci mengakibatkan wajib mandi).
Sebagian ulama seperti yang ditulis oleh Ibnu Rusyd dalam Bidayatul Mujtahid, menjelaskan alasan diwajibkannya mandi ketika keluar mani adalah adanya rasa nikmat dan lezat yang mengiringi keluarnya mani itu.
Maka mereka yang berpendapat demikian tidak mewajibkan mandi bagi orang yang keluar mani tanpa rasa nikmat, seperti mereka yang teramat pulas dalam tidur, maka ia tidak diwajibkan mandi.
Dalam catatan ilmu kedokteran ‘ilmut thibb’ diterangkan dalam sekali tumpahan mani terdapat 2 miliar benih kehidupan spermatozoid.
Maka siapa pun yang keluar air mani akan kehilangan energi sebanyak itu akan segera lemas dan berkurang tenaganya.
Hal ini tidak bisa dipulihkan hanya dengan membasuh alat kelamin saja. Tetapi harus dengan cara membasahi badan secara merata terutama dengan air hangat.
Oleh karena itu sebaiknya setelah keluar mani segeralah mandi, agar tubuh kuat kembali.
Ini sangat berbeda dengan mengeluarkan air kencing yang hanya mengandung kotoran dari dalam tubuh manusia.
Dan cukup dengan membersihkan alat keluarnya. Meski keduanya (air mani dan air kencing) keluar dari lubang alat yang sama, tetapi keduanya adalah materi yang bebeda.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada