jpnn.com - JAKARTA - Danone Indonesia bersama Program Studi Teknik Lingkungan, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, dan Sekolah.mu mengembangkan program edukasi air bagi siswa sekolah dasar (SD) bertema "Pahlawan Cilik Bijak Air".
Sebagai langkah awal, Danone Indonesia bersama mitra menyelenggarakan sosialisasi program edukasi Pahlawan Cilik Bijak Air dan pembukaan pelatihan guru dalam bentuk Training of Trainers (ToT) gelombang pertama, Senin (2/10). Program edukasi ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan mendorong aksi perubahan sejak usia anak-anak.
BACA JUGA: Begini Kondisi Pelajar SMK Korban Penyiraman Air Keras
Direktur Sustainable Development Danone Indonesia Karyanto Wibowo menyatakan sejalan dengan strategi keberlanjutan perusahaan, pihaknya berkomitmen menyediakan produk berkualitas untuk menghadirkan kesehatan bagi masyarakat sekaligus memberikan kontribusi positif bagi rakyat dan lingkungan di Indonesia. Salah satu wujud komitmen itu dengan melakukan aksi kolaboratif dengan sejumlah mitra untuk melestarikan sumber daya air.
"Kali ini, komitmen tersebut kami wujudkan melalui kolaborasi bersama Universitas Indonesia dan Sekolah.mu, mengembangkan program edukasi air bertajuk Pahlawan Cilik Bijak Air," kata Karyanto Wibowo di Jakarta, Senin (2/10)
BACA JUGA: Danone Indonesia Borong 6 Penghargaan PR of The Year 2023 & Sewindu PR Indonesia
Kepala Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Indonesia (TL UI) Dr. Cindy Rianti Priadi mengatakan program edukasi Pahlawan Cilik Bijak Air berangkat dari kenyataan bahwa ketersediaan, kualitas, dan kesinambungan air merupakan salah satu tantangan besar di Indonesia.
Berdasarkan laporan USAID pada 2021, permintaan air saat ini sudah melebihi pasokan air. Di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, sumur-sumur kering lebih awal pada musim kemarau (USAID, 2021).
BACA JUGA: Kunjungi Stand Danone Indonesia, Jokowi Antusias Melihat Mesin Penukaran Botol Bekas
Krisis air ini tidak hanya memengaruhi kebutuhan air sehari-hari, tetapi juga berbagai sektor lain, misalnya sektor pertanian, yang mana 17 persen produksi beras Indonesia terganggu. Belum lagi perubahan iklim yang berkontribusi pada peningkatan frekuensi, intensitas dan durasi bencana air, tidak hanya kekeringan, tetapi juga banjir dan kenaikan muka air laut.
Selain tantangan terkait kuantitas air, pencemaran juga menjadi permasalahan yang luar biasa. Hal ini tercermin pada 59 persen badan air di Indonesia sudah tercemar polusi akibat pembuangan limbah industri dan rumah tangga. Hal itu berdampak pada akses air yang makin sulit bagi masyarakat.
Cindy menjelaskan dengan semua permasalahan yang ada, maka sudah makin nyata bahwa air bukanlah sumber daya tak terbatas.
Teknik Lingkungan UI turut berperan aktif dalam menghadirkan pemahaman menyeluruh dan mendorong perubahan perilaku semua pihak, termasuk anak-anak sebagai pahlawan cilik.
Oleh karena itu, kolaborasi multipihak menjadi kunci menghadirkan perubahan perilaku ini.
"Peningkatan literasi sejak usia dini juga menjadi bentuk kolaborasi TL UI yang strategis dengan Danone Indonesia dan Sekolah.mu untuk meningkatkan upaya pelestarian sumber daya air dan merawat kehidupan di muka bumi,” terang Dr. Cindy.
Program Pahlawan Cilik Bijak Air menggandeng guru-guru tingkat SD dan melibatkan anak-anak usia SD dalam serangkaian kegiatan edukasi yang berlangsung dari September 2023 hingga Maret 2024.
Berfokus pada pemahaman komprehensif tentang air, program ini akan mencakup berbagai aspek, di antaranya manfaat air, karakteristik air, sirkulasi air, permasalahan air hingga solusi atas permasalahan yang ada saat ini.
Saat ini juga telah dilakukan kegiatan uji coba dalam bentuk kelas eksperimen sains yang menawarkan pengalaman belajar berbasis proyek bagi siswa SD, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan mereka secara cepat mengenai berbagai aspek sumber daya air dan pengelolaannya.
Pendiri Sekolah.mu Najelaa Shihab menjelaskan program ini merupakan bentuk nyata kolaborasi berbagai pemangku kepentingan.
Program ini dapat diakses gratis melalui platform Sekolah.mu.
Pembelajaran bagi murid-murid SD, dirancang menyenangkan dan bermakna dengan video animasi dan 15 aktivitas beragam, serta lima buku cerita edukatif dengan lembar belajar pada masing-masing seri.
"Harapan kami rangkaian edukasi ini menumbuhkan anak-anak yang berdaya mengatasi masalah lingkungan dan memiliki kompetensi masa depan," ujarnya.
Dia menambahkan ini bukan hanya tentang materi pelajaran tertentu.
Namun, lanjut dia, bagaimana guru, dan orang tua di rumah membicarakan nilai keberlanjutan dan menjadi teladan kepedulian, juga aksi bersama untuk melakukan perubahan dalam menjaga kelestarian air.
"Anak menjadi pahlawan bagi sekitar karena bijak menggunakan air,” pungkas Najelaa. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad