Mengemudi Jarak Jauh, Tubuh Harus Rileks Tiap Dua Jam

Sabtu, 26 Juli 2014 – 15:20 WIB

jpnn.com - SURABAYA – Semangat bertemu dengan sanak saudara saat Lebaran tidak jarang membuat seseorang lupa rasa lelah di perjalanan. Padahal, perjalanan panjang jelas memakan waktu lama.

Apalagi kemacetan yang mengekor bisa berakibat buruk bagi pengendara mobil atau motor. Akibatnya, kram kaki dan mati rasa karena terlalu lama duduk dapat membahayakan keselamatan.

BACA JUGA: McD Hongkong dan Jepang Stop Nugget

Untuk mengantisipasinya, sebaiknya para pemudik melakukan perenggangan atau kontrak rileks. Dokter Damayanti Tinduh SpRM, spesialis rehab medik RSUD dr Soetomo, menjelaskan bahwa tubuh seseorang mengalami imobilisasi selama perjalanan jarak jauh dalam kendaraan.

’’Tandanya, muncul kaku dan spasm otot kaki,’’ katanya. Tanpa adanya gerakan, tubuh akan berada dalam posisi static posture yang bisa memicu rasa lelah, stres, dan emosional.

BACA JUGA: Luangkan Waktu Sejam untuk Senam Wajah

Menurut dia, ketika tubuh lelah, stamina menurun. Konsentransi juga terganggu. Tidak ayal, hal itu bisa menyulut kecelakaan yang berujung maut. Karena itu, para pengendara sepeda motor maupun mobil perlu melakukan peregangan selama berada di perjalanan. Bahkan, tip tersebut berlaku bagi para penumpung angkutan umum.

Damayanti mengungkapkan, posisi duduk dalam waktu lama mengakibatkan pemendekan pada otot hamstring atau paha belakang serta otot betis atau otot gastrocnemius. ’’Saat kaki ditekuk, otot-otot memendek. Makanya, terasa kaku,’’ tuturnya. Bila otot pantat memanjang, otot perut memendek.

BACA JUGA: Titipkan Plus Kawinkan Hewan Saat Mudik

Agar perjalanan selamat sampai tujuan, Damayanti meminta pengemudi, pengendara motor, maupun penumpang angkutan umum melakukan kontrak rileks. Dengan begitu, postur tubuh tetap baik dan terhindar kelelahan.

Setiap dua jam, usahakan melakukan relaksasi. ’’Pengemudi bisa lakukan di dalam mobil. Pengendara motor harus menepi untuk lakukan perenggangan,’’ terangnya.

Ada beberapa bagian tubuh yang butuh dilonggarkan selama perjalanan. Pertama, untuk bagian leher, turunkan telinga kanan mendekati bahu kanan dan putar leher ke depan mengarah ke bahu kiri. Lanjutkan dengan lingkarkan tangan kanan hingga menyentuh bahu kiri sambil tangan kiri mendorong siku kanan.

Begitu pula sisi sebelahnya. Selanjutnya, bahu diregangkan dengan cara pertahankan lengan dalam posisi diam di samping tubuh. Kemudian, dorong bahu ke depan dan belakang.

Pada punggung bagian bawah, pertahankan kedua kaki di lantai. Lalu, tempelkan perut ke paha bersamaan dengan menurunkan kedua tangan secara perlahan sampai menyentuh kedua pergelangan kaki.

Peregangan bagian paha bisa dilakukan sambil duduk dengan mengangkat kedua kaki dan putar bersama-sama membentuk lingkaran.

’’Jangan lupakan lutut karena termasuk bagian penting yang butuh direlaksasi,’’ ungkapnya.

Caranya, condongkan tubuh ke depan, tautkan kedua tangan melingkari satu lutut, dan angkat lutut ke arah dada.

Terakhir adalah anggota gerak paling bawah, yakni kaki. Kaki bila digunakan terus-menerus untuk menahan gas atau kopling bisa menimbulkan kekakuan. Karena itu, perlu diberi sedikit sentuhan dan peregangan. Caranya, posisikan kaki menapak di lantai dengan sempurna.

Kemudian, naikkan jari-jari kaki ke atas setinggi-tingginya serta turunkan jari-jari kaki dan tempelkan di lantai. Setelah itu, naikkan tumit setinggi-tingginya.

’’Jangan terburu-buru. Sediakan waktu untuk manjakan tubuh biar selamat,’’ ujarnya. (bir/c14/nw)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Menit Hilangkan Kerutan di Wajah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler