Mengenal Asal Muasal Sistem Pipa di Indonesia

Selasa, 21 Maret 2023 – 19:38 WIB
Ilustrasi pipa untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari. Foto: dok Vinilon

jpnn.com, JAKARTA - Berbagai lini kehidupan manusia selalu berhubungan dengan pipa. Seperti halnya vena dan arteri pada pembuluh darah manusia yang mengedarkan darah dari satu organ ke organ lain, pipa juga memiliki peranan krusial dalam berjalannya kehidupan berbagai makhluk.

Tak ada pipa, artinya tak ada aliran untuk menyokong kebutuhan air bagi kehidupan. Namun, tahukah kamu seperti apa sejarah awal mula penemuan pipa dan sistem perpipaan? 

BACA JUGA: Mobil Mewah Ini Digunakan untuk Angkut Pipa Besi dan Gulungan Kawat

Di China, sistem perpipaan telah digunakan sekitar 3000 tahun sebelum masehi. Dilansir dari idpipe.com, saat itu, masyarakat China pertama kali menggunakan sistem perpipaan sebagai kebutuhan irigasi pertanian.

Kemudian dalam penelitian arkeologis, pipa dengan flange telah ditemukan pada 2700 sebelum masehi. 

BACA JUGA: Gedung PYCH Bukti Nyata Perhatian Jokowi Untuk Anak Muda Papua

Penduduk di bagian utara India yang kerap dikenal dengan sebutan "Indus Valley" pun terkenal telah masyhur dalam merangkai sistem perpipaan di era 2500 tahun sebelum masehi.

Namun, di waktu tersebut, pipa yang digunakan sebagai aliran air masih menggunakan material kayu dan bambu. 

BACA JUGA: Relokasi Pipa di Jalur Thamrin Rampung, Suplai Air ke Pelanggan Berangsur Normal

Tertulis dalam sejarah, penduduk Mesir kuno juga berhasil mengalirkan air dari sungai Nil ke lahan pertaniannya.

Pada tahun 150 sebelum masehi pun penduduk Roma tercatat berhasil dalam membangun sistem perpipaan untuk rumah-rumah penduduk hingga pembuatan air mancur di tengah kota.

Penemuan Pipa PVC

Ketika teknologi kian berkembang, produk dari pipa pun terus mengalami perkembangan. Dari material pipa yang awalnya hanya terbuat dari kayu, kini telah terdapat berbagai jenis pipa dengan material yang lebih mudah ditemukan serta lebih efisien dari segi biaya seperti pipa berbahan dasar polivinil klorida (PVC). 

Pipa PVC ditemukan pertama kali oleh ahli kimia dari Perancis bernama Henri Victor Regnault pada tahun 1835.

Eugen Baumann pada tahun 1872 pun turut menemukan pipa berbahan dasar PVC. Namun, pipa PVC penemuan Baumann belum maksimal dari segi kelenturan.

Pada 1920, pipa berbahan dasar PVC baru mulai banyak dilirik oleh masyarakat dunia untuk sistem perpipaan karena terobosan dari B.F Goodrich Company yang membuat pipa PVC mulai lebih lentur dan tak kaku dari pipa penemuan sebelumnya.

Sistem perpipaan menggunakan pipa PVC pun akhirnya mulai digunakan oleh negara-negara besar seperti Jerman dan Amerika Serikat.


Pelopor Sistem Perpipaan di Indonesia

Di Indonesia sendiri, Vinilon Group merupakan salah satu perusahaan pelopor sistem perpipaan dengan menggunakan pipa berbahan dasar PVC.

Vinilon Group, mulai mendirikan pabrik untuk memproduksi pipa PVC di tahun 1979, dengan pabrik pertama di Plumpang, Jakarta Utara.

Meski demikian, sebelum tahun 1979 Vinilon Group sudah menjadi distributor aksesoris sistem perpipaan di Indonesia seperti produk aksesoris valve dan sanitari.

Seiring berkembangnya zaman serta kebutuhan pasar yang semakin meningkat, Vinilon Group kian mengembangkan sayap bisnisnya dengan mendirikan berbagai entitas perusahaan lain untuk menunjang kebutuhan sistem perpipaan masyarakat Indonesia. 

Menurut penuturan Uza Sefridinata selaku Product Head dari Vinilon Group, Vinilon Group bahkan berhasil mendapatkan rekor MURI atas produksi Pipa PE terbesar berukuran diameter 1200mm.

“Kita itu produsen Pipa HDPE berdiameter 1200mm pertama di Indonesia” ujar Uza. 

Berkembangnya dunia perpipaan memicu semangat dan dedikasi dari Vinilon Group untuk terus menjajaki upaya inovasi di dalam sistem perpipaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan agar terus bisa berkontribusi dalam pembangunan Indonesia. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler