Mengenal Fungsi Aditif di Oli Mesin Kendaraan

Rabu, 30 November 2022 – 21:48 WIB
ilustrasi, isi oli mesin di mobil. Foto: RDR Energy

jpnn.com, JAKARTA - Mengganti oli kendaraan menjadi keniscayaan, karena oli memiliki fungsi sebagai pelumas komponen yang ada di dalam mesin.

Tidak hanya itu, oli mesin juga dibekali dengan berbagai aditif untuk memaksimalkan fungsi melumasi mesin. 

BACA JUGA: PanaOil Rilis Oli Gasonix Untuk Mobil Bensin dan Diesel

Lantas, apa fungsi dari aditif pada oli mesin?

Aditif adalah bahan kimia yang bisa meningkatkan kemampuan oli itu sendiri, menambahkan karakteristik dari bahan dasar oli, menetralkan karakteristik negatif dan memberikan karakteristik baru.

BACA JUGA: Kemensos Gandeng Pertamina Lubricants Untuk Program Inkubasi Kewirausahaan

“Aditif pada oli itu bisa mencapai +-30 persen dari jumlah total oli mesin, tetapi digunakan dalam jumlah yang sangat spesifik. Misalkan oli kemasan satu liter maka sekitar 300 ml adalah aditif. Namun, aditif ini tidak bisa terlalu banyak karena akan membuat fungsi oli jadi tidak maksimal dalam melumasi komponen mesin,” jelas Technical Specialist PT Pertamina Lubricants Brahma Putra Mahayana, dalam siaran resmi, Rabu.

Pada oli mesin ada banyak jenis aditif yang terkandung di dalamnya, masing-masing aditif memiliki fungsi dan peran masing-masing sesuai jenis oli.

BACA JUGA: Pertamina Lubricants Buka Layanan Ganti Oli Gratis untuk Korban Banjir

Contohnya, anti-oksidan yang berfungsi mencegah oksigen bereaksi dengan komponen di dalam oli mesin, dan mengurangi terbentuknya lumpur (sludge).

Ada juga aditif anti-wear yang akan menempel pada permukaan logam dan melindungi dari gesekan dengan komponen logam lainnya.

“Aditif anti-wear akan langsung bereaksi ketika bersentuhan dengan lapisan logam, membentuk lapisan film tipis yang lembut seperti sabun sehingga mengurangi friksi,” tambah Brahma. 

Kemudian juga ada aditif viscosity index modifiers yang fungsinya meningkatkan viscosity index pelumas, yaitu sebuah bilangan tanpa satuan yang menunjukan tingkat kestabilan viscosity Pelumas pada perbedaan suhu operasi.

Singkatnya, saat suhu dingin oli masih tetap bisa mengalir dan saat suhu panas oli tidak menjadi terlalu encer sehingga masih memberikan lapisan perlindungan yang cukup. 

“Oli mesin juga punya aditif deterjen yang fungsinya membersihkan mesin dari kotoran dan juga kerak sisa pembakaran, selain itu juga akan bereaksi dengan asam yang terbentuk di dalam mesin dan oli."

"Deterjen itu merupakan pondasi dari kandungan senyawa bersifat basa pada oli, ditunjukan pada angka total base oil itu sendiri,” ungkap Brahma lebih lanjut.

Masih banyak aditif-aditif lain yang memiliki fungsi berbeda tergantung pada spesifikasi mesin kendaraan.

Khusus untuk produk pelumas Pertamina juga dilengkapi dengan aditif-aditif yang kemudian diformulasi sebagai Nano Guard Technology. 

Formulasi itu adalah teknologi pelumas sintetis untuk mesin bensin terbaru dan dirancang dengan cermat untuk memenuhi persyaratan performa teratas.

Terlepas fungsinya, konsumen wajib membaca buku panduan pengguna agar tak salah saat membeli oli mesin kendaraan.

Selain itu, pastikan pula memilih pelumas berkualitas seperti produk pelumas lansiran Pertamina Lubricants.

"Perhatikan juga interval penggantian sesuai dengan pemakaian kendaraan, karena seiring waktu akan ada penurunan terhadap fungsi pelumas."

"Itu sebabnya pabrikan kendaraan seperti mobil umumnya menyarankan penggantian oli setiap 10.000 km atau dalam waktu 6 bulan, mana yg tercapai lebih dahulu " pungkas Brahma. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Salah Kaprah Pakai Oli Mesin Mobil Buat Motor Matic


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler