jpnn.com, JAKARTA - Gedung Cyber 1 yang berlokasi di Jalan Kuningan Barat Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (2/12) mengalami kebakaran.
Banyak perusahaan di Jakarta terimbas akibat terbakarnya gedung tersebut. Akibatnya, sebagian perusahaan kesulitan mengakses sistem yang mereka miliki.
BACA JUGA: Gedung Cyber 1 Terbakar, Kemenkominfo: Proses Registrasi IMEI TergangguÂ
Lantas apa peran gedung Cyber 1 itu?
Gedung Cyber menjadi pilihan bagi setiap perusahaan penyedia internet sebagai kantor dan pusat akses data atau data center.
BACA JUGA: Gedung Cyber 1 Terbakar, Ponsel Tamu Negara hingga VVIP Terganggu
Mulai dari perusahaan kecil, menengah, hingga besar yang menjadi penyewa.
Dikutip dari situs Rumah.com, Jumat, (3/12), gedung yang hadir sejak 1995 itu berdiri dengan sebelas lantai dan dikembangkan oleh Karyadeka Group.
Gedung Cyber menyediakan lahan atau ruang kantor yang mendukung komponen dari sebuah perusahaan layanan internet.
Di antaranya ruang kantor untuk ditempati perangkat-perangkat internet dan data center yang membutuhkan luas ruangan serta daya listrik yang besar.
Sistem terstruktur rapi dan terkontrol menjadikan Cyber sebagai gedung perkantoran yang menjaga keamanan data center dari beberapa perusahaan berkantor di Jakarta.
Adapun sejumlah perusahaan memercayakan gedung itu sebagai ruang kantor hingga saat ini di antaranya PT Karyagraha Nusantara, PT IP Teknologi Komunikasi, PT Indo Pratama Cybernet, dan PT Orion Cyber Internet.
Ada pula Smartweb Indonesia, PT Telecommunication Software Support Centre, dan 30 perusahaan jasa internet dan sejenisnya.
Mereka juga membangun Cyber2 Tower yang terletak di kawasan Setiabudi, tepatnya di jalan Rasuna Said Blok X-5 No. 13.
Gedung itu dibangun masih dengan tujuan yang serupa, yaitu menjadi tempat layak untuk perusahaan yang berhubungan dengan layanan internet, web hosting, dan sejenisnya.
Perbedaannya ialah Cyber 2 hadir sebagai gedung perkantoran dengan fasilitas premium dan eksklusif.
Selain itu, gedung tersebut mengeklaim menggunakan teknologi terkini. (ddy/jpnn)
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Dedi Sofian