jpnn.com - PENJARA adalah rumah penjahat, sebuah defenisi umum di tengah masyarakat. Banyak orang yang melakukan hal-hal buruk dan banyak dari mereka berakhir di penjara.
Beberapa penjara dirancang untuk menjadi rumah individu paling kejam di dunia. Ada penjara yang memiliki prosedur superkeras di dalamnya, hingga kematian tahanan bukan hal yang aneh di sana.
BACA JUGA: Wow! Gadis Ini Lidahnya Panjang Banget, Bisa Menjulur ke Mata
Dirangkum dari The Richest, ada beberapa penjara yang dikenal paling brutal untuk para tahanannya. Banyak yang menyebut penjara ini memiliki kehidupan yang tak manusiawi. Ini sengaja dibuat karena ada anggapan bahwa kekerasan harus dilawan dengan lebih keras. Ada juga yang punya pandangan sebaliknya. (adk/jpnn)
Bang Kwang Prison
BACA JUGA: KBRI di Nigeria Dapat Ancaman
Bang Kwang Prison terletak sekitar tujuh mil dari Bangkok, Thailand. Penjara ini dijuluki The Bangkok Hilton. Namun tentu saja di dalamnya jauh dari arti sebuah hotel. Penjara ini lebih intens daripada kebanyakan karena diduga kuat terjadi penyiksaan rutin terhadap narapidana. Selain penyiksaan, tahanan juga berdesakan dalam sel kecil.
BACA JUGA: Heboh... Siang Bolong Asyik Berhubungan Badan di Balkon Apartemen
Khusus untuk narapidana hukuman mati, mereka hanya mendapat beberapa jam pemberitahuan akan dieksekusi sebelum dibius menuju proses kematian mereka.
Rikers Prison Island
Penjara di New York ini melegenda. Kekerasan antar tahanan berada di tingkas sadis. Pulau Rikers terletak di Bronx dan memiliki anggaran lebih dari $ 800 juta (sekitar Rp 10, 4 triliun) per tahun. Mereka yang pernah bekerja sebagai penjaga di penjara mengaku takut karena setiap hari menyaksikan perilaku kekerasan.
Pemukulan dan pembunuhan telah terjadi di penjara ini dan karena sejarah kekerasannya, Rikers Prison Island menjadi salah satu penjara paling ketat di dunia. Namun kini, jumlah penusukan dari tahun ke tahun sudah menurun drastis karena beberapa tindakan reformasi yang telah terjadi.
San Quentin Prison
Penjara ini didirikan pada tahun 1852 dan dikenal sebagai penjara tertua di seluruh California. San Quentin dilengkapi dengan kamar gas.
Untuk eksekusi, penjara ini melakukan suntikan mematikan. San Quentin Prison memiliki masalah terus-menerus dengan kekerasan. Pada tahun 2006 sebuah insiden terjadi di mana serangan rasial menyebabkan cedera lebih dari 100 narapidana, 2 narapidana tewas.
Dalam beberapa tahun terakhir, penjara ini telah melakukan upaya untuk membuat kondisi hidup lebih baik.
Prison Island Alcatraz
Alcatraz adalah salah satu penjara yang paling terkenal di dunia. Terletak di Pulau Alcatraz di lepas pantai San Francisco, penjara ini telah menjadi rumah bagi beberapa penjahat paling berbahaya dan menakutkan sepanjang sejarah.
Salah satu tahanan mereka yang paling terkenal adalah Al "Scarface" Capone. Penjara ini terkenal karena insiden kekerasan di mana narapidana berusaha untuk melarikan diri, yang paling terkenal yang dikenal sebagai "Pertempuran Alcatraz" yang berlangsung pada tahun 1946. Alcatraz kemudian diutup pada Maret 1963 karena tingginya biaya pemeliharaan serta reputasi yang buruk.
La Sabaneta Prison
Penjara yang terletak di Venezuela adalah salah satu penjara paling intens di dunia. Fasilitas penjara ini dirancang untuk menjadi rumah bagi sekitar 15.000 tahanan, namun sebenarnya rumah bagi lebih dari 25.000 narapidana.
Penjara ini tidak hanya lebih padat, juga kekurangan penjaga. Perbandingannya, sekitar 1 penjaga untuk setiap 150 tahanan.
Penjara ini terkenal karena insiden kekerasan, seperti yang terjadi pada tahun 1994...108 tahanan tewas. Setahun setelah itu, pada tahun 1995, insiden kembali terjadi. Sebanyak 624 tahanan terluka dan 196 meninggal.
Gitarama Prison
Penjara ini terletak di Rwanda dan digambarkan sebagai neraka di bumi. Penjara yang dirancang untuk menahan 500 tahanan, faktanya lebih dari 6.000.
Karena 'kelebihan' penduduk, banyak tahanan yang dipaksa untuk berdiri. Fakta bahwa mereka juga berdiri di atas kotoran telah menyebabkan banyak infeksi di antara mereka.
Tungkai tahanan yang telah terinfeksi akhirnya mulai membusuk dan mereka yang tidak cukup beruntung, dipaksa untuk diamputasi, yang dalam situasi lain sering menyebabkan infeksi parah atau bahkan kematian.
La Sante Prison
La Sante Prison terletak di Paris, Prancis. Penjara ini dikenal sebagai tempat yang sangat brutal. Penjara ini didasarkan pada sistem hirarki, di mana beberapa narapidana memiliki kekuatan lebih dari yang lain, sehingga lebih berbahaya bagi tahanan yang lemah.
Tahanan yang tinggal di La Sante diperbolehkan keluar dari sel mereka 4 jam sehari. Aturan ini diberlakukan untuk mencoba membatasi kekerasan.
Diyarbakir Prison
Penjara Diyarbakir terletak di Turki. Penjara ini memiliki masa lalu yang gelap. Kekerasan yang mengelilingi penjara ini bukan karena para tahanan, tetapi untuk para penjaga penjara. Perilaku kekerasan di sini adalah alasan terbesar mengapa Penjara Diyarbakir adalah salah satu tempat yang mengerikan buat penjahat.
Tadmor Prison
Penjara ini terletak di Syria dan dikenal sebagai salah satu tempat penindasan di alam semesta. Sejumlah laporan menyebutkan, penjara ini dirancang untuk merendahkan narapidana. Aksi yang paling terkenal berlangsung di penjara itu pada tahun 1980 ketika Presiden Hafez al-Assad selamat dari serangan brutal. Tahanan yang terlibat dieksekusi. Penjara ini ditutup pada tahun 2001 namun dibuka kembali pada tahun 2011. Masih ada laporan yang menyebutkan, kondisi sekarang tak jauh beda dengan masa lalu.
Carandiru Penitentiary
Lembaga Permasyarakatan Carandiru terletak di Brasil dan banyak laporan menempatkan penjara ini di posisi teratas; penjara paling brutal di dunia. Penjara yang keras dan mematikan.
Laporan menyebutkan, pada tahun 1992 telah terjadi pembantaian, penembakan dan pembunuhan terhadap 102 tahanan. Namun insiden itu bukan satu-satunya alasan mengapa penjara ini paling brutal. Penjara ini juga dikenal untuk masalah kesehatan yang mengerikan. Satu dari 5 narapidana di sana dikabarkan positif HIV.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sadis! Kim Jong-un Eksekusi Menhan dengan Meriam Antipesawat
Redaktur : Tim Redaksi