jpnn.com - Komplikasi yang membahayakan selama kehamilan adalah pre-eklampsia. Gejala-gejala ibu hamil (bumil) mengalami pre-eklampsia, antara lain, urine mengandung protein, bengkak, pusing, nyeri, dan tekanan darah tinggi. Kondisi tersebut umumnya timbul pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih.
Hingga kini, faktor penyebab pre-eklampsia belum diketahui secara pasti. Hanya, dr Agus Sulistyono SpOG(K) menambahkan bahwaada faktor risiko yang memungkinkan seorang ibu mengalami pre-eklampsia.
BACA JUGA: Tiga Faktor Utama Penyebab Kematian Ibu Hamil
’’Kalau bumil mempunyai faktor risiko, peluangnya lebih besar untuk mengalami pre-eklampsia,’’ ujar Agus.
Ibu yang sudah mengalami pre-eklampsia pada kehamilan pertama berpeluang hampir 100 persen untuk mengulang pre-eklampsia dalam kehamilan selanjutnya. Jadi, dibutuhkan penanganan secepat-cepatnya sebelum kondisi pre-eklampsia memburuk menjadi eklampsia. Eklampsia ditandai dengan munculnya gejala pre-eklampsia disertai kejang-kejang.
BACA JUGA: Waspadai Camilan Buat Hewan Peliharaan
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Pencegahan eklampsia terbaik yang dapat dilakukan adalah segera mengobati pre-eklampsia. Misalnya, pemberian obat penurun tekanan darah tinggi maupun obat antikejang.
Sebagai langkah pencegahan, Agus menyarankan bahwa bumil memeriksa secara rutin sejak trimester pertama. Terutama ibu dengan faktor risiko pre-eklampsia. Dengan begitu, peluang 100 persen dapat ditekan ’’hanya’’ 20 persen kejadian. (bri/c14/nda)
BACA JUGA: Fakta Mengejutkan tentang ASI
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rafting Kali Kian Digemari
Redaktur : Tim Redaksi