Mengenal Rumput Purun, Gulma yang Disulap Nasabah PNM jadi Tas Cantik

Jumat, 19 April 2024 – 08:17 WIB
Salah satu nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin bernama Salasiah punya cara untuk menciptakan inovasi dari bahan tak berguna. Foto: dok PNM

jpnn.com, JAKARTA - Salah satu nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin bernama Salasiah punya cara untuk menciptakan inovasi dari bahan tak berguna menjadi ekonomis.

Nasabah PNM dari Banjarmasin itu menyulap rumput purun menjadi berbagai macam produk fungsional.

BACA JUGA: PNM Fasilitasi Ratusan Karyawan dan Nasabah dalam Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Rumput adalah jenis rumput yang berasal dari gulma yang biasa ditemukan di rawa gambut. Cirinya memiliki batang lurus berongga dan tidak memiliki daun, sehingga bisa digunakan sebagai alternatif sedotan.

Proses pembuatan produknya diawali dengan memotong rumput purun dari lahan. Setelah dikumpulkan, rumput purun akan diikat dan ditumbuk permukaannya dengan kayu secara manual dengan tenaga manusia.

BACA JUGA: PNM Sukses Salurkan Rp 12,5 Triliun dan Berdayakan 15,1 Juta Nasabah Ultra Mikro

Setelah ditumbuk menjadi agak pipih, rumput purun akan dijemur di bawah sinar matahari hingga kering sempurna. Rumput yang sudah kering, ada yang langsung dianyam, tetapi ada juga yang diberi pewarna terlebih dahulu.

Salasiah tampak ikut turun tangan untuk menganyam rumput purun kering. Tangannya tampak amat lihai dan sabar membimbing mereka yang mau belajar menganyam.

"Saya usaha produk anyaman rumput purun sudah dari 2016. Ibu saya juga sudah usaha yang sama sebelumnya dari usia saya 10 tahun. Turun temurunlah," ujar Salasiah, dipantau dari akun YouTube PT PNM Official, Rabu (17/4).

Produk yang dibuat beragam, ada tikar, topi, dompet hingga yang jadi salah satu produk andalan adalah tas. Berbagai macam produk itu biasanya dia jual langsung secara online atau memenuhi pesanan dari jejaring.

"Pada 2021, saya bergabung dengan PNM. Tujuannya untuk mendapatkan tambahan modal usaha," ujar wanita berhijab itu.

Salasiah bangga, karena produk hasil karya tangannya sudah dijual sampai ke Irak. Produknya diakui bisa bertahan sampai satu tahun dan bisa lebih awet bila dilapisi pernis sebagai sentuhan akhir. "Supaya mengkilap," katanya.

Selain penggunaan rumput purun, Salasiah juga menggunakan bahan eceng gondok kering. Bukan dianyam dijadikan tas, melainkan dikepang untuk dijadikan sebagai tali, karena memiliki permukaan yang lebih tebal.

Sebagai informasi PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) merupakan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku UMKM yang diluncurkan pada 2015.

Pada dasarnya, nasabah PNM Mekaar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berusaha, namun terbatasnya akses pembiayaan modal kerja menyebabkan keterampilan berusaha mereka kurang termanfaatkan. Beberapa alasan keterbatasan akses tersebut meliputi kendala formalitas, skala usaha, dan ketiadaan agunan.

Oleh karena itu, perusahaan menerapkan sistem kelompok tanggung renteng yang diharapkan dapat menjembatani kesenjangan akses pembiayaan sehingga para nasabah mampu mengembangkan usaha dalam rangka menggapai cita-cita dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

PNM tidak hanya memberikan modal usaha, tetapi berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk juga dilakukan. Hingga kini sudah ada 15,2 Juta nasabah PNM di seluruh Indonesia.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PNM   PNM Mekaar   modal usaha   Ekonomi   Inovasi  

Terpopuler