jpnn.com, JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meluncurkan produk PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) sejak 2015.
PNM Mekaar memberikan layanan khusus bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro, baik yang ingin memulai usaha maupun mengembangkan usaha produk.
BACA JUGA: Dukung Safari Ramadan BUMN 2024, PNM Tebar 1.000 Paket Sembako Murah
Nasabah PNM Mekaar didampingi untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berusaha, selain pembiayaan modal.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan PNM Mekaar juga memberikan berbagai program literasi mengenai berbagai produk keuangan, dan pelatihan-pelatihan dalam rangka memberikan pemberdayaan kepada perempuan pelaku usaha ultra mikro.
BACA JUGA: Dukung Keahlian Nasabah, PNM Ajak Ketua Kelompok Unggulan Mekaar Studi Banding
PNM terus mendampingi seluruh perempuan pelaku usaha ultra mikro yang sekarang sampai dengan Desember 2023, nasabah aktif PNM Mekaar sudah mencapai 15,1 Juta nasabah.
"Angka tersebut tumbuh 9,42 persen year on year jika dibandingkan dengan Desember 2022," ujar Arief dalam keterangan di Jakarta, Rabu (3/4).
Menurutnya, PNM telah menyalurkan dana sebesar Rp 71,2 triliun per 31 Desember 2023, sementara untuk jumlah pembiayaan aktif sebanyak 15,1 juta nasabah.
"Jumlah pembiayaan aktif sebanyak 15,1 juta nasabah. Jumlah kantor layanan pada periode tersebut tercatat sebanyak 4.552 kantor dengan cakupan wilayah pembiayaan 35 provinsi, 435 kabupaten/kota, dan 6.165 kecamatan," jelas Arief.
Arief menjelaskan bergabungnya PNM dalam Sinergi Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (Persero) dan PT Pegadaian juga telah mendorong hingga 1,2 juta nasabah naik kelas.
Selain itu nasabah PNM Mekaar sebanyak 15,4 Juta juga sudah memiliki rekening Simpedes Bank BRI. Angka tersebut merupakan akumulasi dari nasabah yang masih aktif dan sudah naik kelas selama 2021 sampai dengan Februari 2024.
Arief juga menyebutkan bahwa pada Januari hingga Februari 2024, PNM mencatat telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 12,5 triliun.
PNM juga melakukan sejumlah penyesuaian dan perubahan, baik dari proses bisnis, pemberdayaan, hingga pendampingan untuk mencapai target penyaluran dana sebesar Rp 75 triliun pada 2024.
Arief menyebut pihaknya sedang menjajaki merangkul nasabah anak muda dengan memanfaatkan eksistensi generasi muda.
Sebab, dengan geografi dan demografi yang berbeda, terdapat ekosistem anak muda yang dapat mendampingi para nasabah Mekaar.
“Inilah yang menjadi komitmen PNM dalam membantu perempuan makin berdaya dan keluar dari stigma hanya mampu melakukan urusan domestik saja,” tegas Arief.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul