Mengenal Smart Aviation, Penghuni Baru Hanggar Malinau

Selasa, 15 Februari 2022 – 07:01 WIB
Pesawat perintis. Foto: Smart Aviation

jpnn.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan perintis Smart Aviation menjadi pembicaraan saat insiden pesawat Susi Air dikeluarkan dari Hanggar Bandara Robert Atty Bessing di Malinau, Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu.

Smart Aviation telah mendapatkan izin penggunaan hanggar milik Pemerintah Kabupaten Malinau, mennggantikan Susi Air selama satu tahun ke depan sejak 1 Januari 2022.

BACA JUGA: Smart Aviation Sekolahkan Puluhan Calon Pilot, Sebegini Nilai Investasinya

Bupati Malinau Wempi Wellem Mawa mengatakan bahwa penggantian pengguna hanggar tersebut murni karena bisnis.

"Kalau Anda punya rumah dan ada yang menawar rumahnya lebih baik, harganya misalnya dan itu lebih menguntungkan pemerintah daerah. Kenapa tidak," kata Wempi, di Malinau, belum lama ini.

BACA JUGA: Maskapai Ini Berkomitmen Bantu BNPB dalam Penanggulangan Bencana

Terlepas dari masalah tersebut, berikut profil Smart Aviation dikutip dari laman perusahaannya.

PT Smart Cakawala Aviation merupakan perusahaan jasa angkutan udara niaga tidak terjadwal yang berdiri sejak 2016.

BACA JUGA: Smart Cakrawala Resmi Jadi Penghuni Baru Hanggar Bandara Malinau

Perusahaan ini mengoperasikan 11 pesawat Cessna, Caravan 208/208B, satu helikopter Aibus H 130 T2, dan dua pesawat Pilatus PC-6 Porter.

Smart Aviation juga memiliki dan mengoperasikan bandara pribadi di Singkawang, Kalimantan Barat, yakni Bandara Semelagi.

Saat ini maskapai menambah armada 3 Pilatus PC6 Porter pada 2022, 4 Cessna Caravan 208B dan berencana untuk membeli satu mesin kembar Cessna 408 SkyCourier.

Dalam operasionalnya, Smart Aviation menyediakan jasa angkutan udara di bidang survei udara, foto udara, patroli udara, penumpang, kargo, evakuasi medis dan Piagam VIP.

"Saat ini, kami memiliki basis operasi dan pemeliharaan utama di Singkawang, Kalimantan Barat, juga di Nabire Papua," kata Pongky Majaya, CEO Smart Aviation.

Smart Aviation juga telah menjalin program kerja sama dengan BNPB kurang lebih sejak 2019.

Pada awal 2021, mereka kembali dipercaya BNPB sebagai operator Patroli Udara dalam rangka tanggap darurat bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat.

“Tujuan utama kami tentunya untuk membantu kegiatan pemerintah dalam penanggulangan bencana agar lebih maksimal lagi,” ujar Pongky. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler