jpnn.com, JAKARTA - PT Smart Cakrawala Aviation mengakui bahwa mereka adalah penghuni baru hanggar di Bandara Robert Atty Bessing, Malinau, Kalimantan Utara.
Hal ini ditandai dengan keluarnya izin sewa penggunaan hanggar milik Pemerintah Daerah Malinau tertanggal 1 Januari 2022.
BACA JUGA: Smart Aviaton Boyong Pesawat Legendaris ke Daerah Terpencil di Indonesia
Direktur Utama PT Smart Cakrawala Aviation Pongky Majaya menjelaskan pengajuan izin sewa penggunaan hanggar ini sudah dimulai sejak bulan September – Oktober 2021.
Pengajuan secara resmi dilakukan pada 17 November 2021, dan baru diterima oleh Pihak Pemda Malinau pada Desember 2021.
BACA JUGA: Penerbangan Perintis Jadi Solusi Masalah Pengangguran Pilot?
Surat pengajuan tersebut pun ditandatangani oleh kedua belah pihak pada akhir Desember 2021.
“Walaupun seharusnya kami menempati Hanggar tersebut pada tanggal 1 Januari 2022, kami tetap bijak dan menunggu sampai Pemda yang bertindak karena kami juga sampai detik ini masih menunggu serah terima,” ujar dia saat menggelar jumpa pers di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/2).
BACA JUGA: Penerbangan Perintis Layani 16 Rute, Harga Tiketnya Murah Banget
Jois Christine selaku Executive Staff for BoD PT Smart Cakrawala Aviation menambahkan jika proposal pengajuan yang dipresentasikan pihaknya kepada Pemda tentunya bertujuan untuk memajukan penerbangan Malinau.
“Kami juga telah memberikan kesempatan kepada salah satu putra daerah Malinau yang saat ini sedang melaksanakan training pilot di perusahaan kami,” kata dia.
Dia juga mengatakan bahwa pihaknya bersama Pemda sepakat untuk menyeleksi beberapa kandidat calon engineer, yang nantinya akan disekolahkan di Pulau Jawa.
"Harapannya agar nantinya mereka bisa membantu bekerja di hanggar tersebut. Kami juga berharap mampu merangkul putra putri daerah yang bermipi bekerja di bidang penerbangan," tuturnya
PT Smart Cakrawala Aviation sebagai pemilik resmi izin sewa penggunaan hanggar Malinau bersepakat dengan Pemda untuk menawarkan kepada operator lain agar bisa menggunakan hanggar ini untuk kegiatan maintenance bersama-sama tanpa adanya monopoli.
Semua maskapai tanpa terkecuali, dapat mengajukan kerja sama operasional penggunaan hanggar kepada under AMO 145-1003 (Authorized Maintenance Organization) PT Smart Cakrawala Aviation.
Pengajuan kerja sama operasional yang diajukan pasti akan diterima dengan baik, namun harus sesuai dengan manajemen penjadwalan dari PT Smart Cakrawala Aviation.
Tentunya, klausul dalam KSO bagi calon pengguna harus menggunakan bahasa penerbangan yang dimengerti kedua belah pihak dan juga disetujui oleh DKUPPU.
“Sudah ada beberapa operator lain yang mengajukan KSO untuk menggunakan hanggar di Malinau, namun kami juga belum bisa memastikan kapan bisa menyewakan karena terkendala tanggal sampai ada serah terima dari Pemda kepada kami,” pungkas Pongky. (cuy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Elfany Kurniawan