Mengenang Ijtihad Yusuf Supendi Lewat Tanya Zelda Savitri

Minggu, 05 Agustus 2018 – 21:58 WIB
Zelda Savitri (kiri) dalam wawancara dengan (Alm) KH Yusuf Supendi. Foto: YouTube

jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan belum lama ini kehilangan salah satu bakal calon anggota legislatifnya. Adalah KH Yusuf Supendi, pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang belakangan masuk PDIP dan menjadi caleg bagi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.

Yusuf meninggal dunia pada usia 60, Jumat lalu (3/8). Sebelum meninggal, ulama kelahiran 15 Mei 1958 di Bogor itu sempat menyampaikan pemikiran-pemikirannya dalam sebuah wawancara dengan presenter Zelda Savitri.

BACA JUGA: Bung Charles, Anda Luar Biasa!

Dalam wawancara itu pula Yusuf membeberkan pandangannya tentang Islam dan nasionalisme. Menurut Yusuf, ijtihad politiknya dengan masuk PDIP memang terkesan melawan arus.

Namun, Yusuf punya alasan tersendiri sehingga memutuskan masuk PDIP. “Tentu demi kebaikan. Dalam hal ini kebaikan dunia dan akhirat,” katanya dalam wawancara yang telah direkam dan diunggah ke YouTube.

BACA JUGA: Bekal Ideologis bagi Caleg PDIP sebelum Turun ke Dapil

Zelda sempat menanyakan alasan Yusuf memilih masuk ke PDIP dan menjadi caleg partai nasionalis itu. Lulusan Universitas Ibnu Saud, Riyadh, Arab Saudi itu langsung menyodorkan dalil.

BACA JUGA: PDIP Berharap pada Dialog Jokowi dan Prabowo

Yusuf mengutip kitab tafsir Alquran karya Imam Qurtubi. Politikus yang dikenal sederhana itu merujuk dalil alladzi ajma’ul Illa ‘ilmi al bashara bi siyasah yang berarti mumpuni dalam ilmu pengetahuan dan mapan dalam perpolitikan.

“Politik itu bukan ala kadarnya sebagai pekerja politik ya. Harus menguasai perpolitikan itu,” tegas Yusuf.

Namun, Yusuf tak serta-merta masuk PDIP tanpa pertimbangan. Menurutnya, ada proses panjang sehingga memutuskan menjadi bacaleg partai pemenang Pemilu 2014 itu.

“Saya mencermati peta politik sebelum pilkada, setelah pilkada. Banyak teman teman yang mendorong saya bahwa Pak Yusuf itu harus aktif kembali di politik,” ujarnya.

Akhirnya Yusuf memantapkan diri masuk PDIP. Dia menjamin ijtihad politiknya disertai doa.

“Setelah mendapatkan doa restu dari ibu dan didukung dengan keluarga maka saya bismillah tawakkaltu alallah, saya menentukan pilihan itu ke PDI Perjuangan, last minute. Tanggal 9 Juli 2018,” ungkapnya.

Sedangkan Zelda mengaku punya kenangan tersendiri setelah mewawancarai Yusuf. Hal yang dikenangnya adalah kesederhanaan keponakan KH Sholeh Iskandar yang dikenal sebagai ulama besar di Bogor itu.

Yusuf, kata Zelda mengenang, datang intuk memenuhi undangan wawancara dengan didampingi salah satu putranya. Bahkan, Yusuf sangat ramah dan berusaha untuk mengingat semua nama kru pendukung wawancara.

“Orangnya sederhana, kalau menjelaskan sesuatu itu runut. Jadi sama dia ga dibuat ribet. Tutur katanya pun halus, dan dia bena-benar niat mau jelasin,” ujar Zelda mantan pembaca berita di MetroTV itu.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selamat Jalan Pak Kiai Yusuf Supendi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler