Mengenang Keberanian Anthonius Gunawan, ATC Bandara Palu

Minggu, 30 September 2018 – 10:43 WIB
Anthonius Gunawan Agung, Air Traffic Controller (ATC) AirNav Indonesia Cabang Palu yang meninggal akibat gempa saat bertugas. Foto dok humas Airnav

jpnn.com, JAKARTA - Gara-gara melompat dari lantai 4 menara ATC Bandara Palu, Anthonius Gunawan Agung mengalami luka dalam. Dia meninggal dalam perjalanan dengan heli saat akan dirujuk ke Balikpapan. AirNav memberinya penghargaan kenaikan pangkat dua tingkat.

---

BACA JUGA: Anthonius Agung Selamatkan Ratusan Penumpang Batik Air

PADA detik-detik genting Jumat (28/9) sore lalu itu, ketika gempa mengguncang, Anthonius Gunawan Agung bergeming.

Petugas pemandu lalu lintas udara itu tetap bertahan di menara ATC (air traffic control) Bandara Mutiara Al Jufri, Palu.

BACA JUGA: Hari Ini Jokowi Tinjau Warga Korban Tsunami Palu

Padahal, getaran akibat gempa 7,7 skala Richter tersebut begitu terasa.

Personel ATC lain yang sedang tidak bertugas bergegas turun. "Ketika itu beliau telah memberikan clearance kepada Batik saat gempa terjadi," kata Manajer Humas AirNav Indonesia Yohanes Sirait kemarin (29/9).

BACA JUGA: Korban Meninggal Gempa Sulteng Sudah 405 Orang

Batik yang dimaksud adalah pesawat Batik Air ID 6231. Dengan destinasi ke Makassar. "Beliau belum dapat turun karena pesawat belum take off. Beliau menunggu pesawat Batik hingga airborne," ungkapnya.

Di grup-grup percakapan beredar rekaman komunikasi antara Agung dan Kapten Ricosetta Mafella yang berada di balik kokpit Batik Air ID 6231. Yang ditulis Birgaldo Sinaga. Yang isinya sudah dikonfirmasi Yohanes.

"Pilot Batik Air ID 6231. Allowed to take off. Copy," ucap Agung dari menara ATC seperti terkutip dalam rekaman tersebut.

"Copy. Crew attendant. Air flight ready to take off," ucap sang pilot. Pesawat Batik Air itu mulai bergerak perlahan, lalu melaju semakin kencang.

"Safe flight Batik Air. Take care," ujar Agung mengantarkan sang burung besi mengudara. Airborne adalah kondisi ketika roda pesawat telah masuk. Yang berarti pesawat sudah sepenuhnya take off.

Malangnya, pada Jumat sore lalu itu, setelah pesawat airborne, getaran gempa semakin kuat. Agung yang berada di lantai 4 tower ATC memutuskan untuk melompat dari kabin tower yang roboh tersebut.

Akibatnya, pria 22 tahun itu mengalami luka dalam dan patah kaki. Personel AirNav lainnya lalu membawa Agung ke rumah sakit. Tapi, karena kondisinya parah, dia harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap di Balikpapan.

Sempat sehari dirawat di rumah sakit, Agung kemarin harus dirujuk ke rumah sakit di Balikpapan. Dari hasil rontgen, ada luka dalam yang dideritanya.

Akses ke Palu memang baru bisa ditembus kemarin pasca AirNav mengeluarkan notam penutupan bandara akibat kerusakan runway.

Sayangnya, laki-laki yg akan ulang tahun ke-22 pada 24 Oktober nanti harus meregang nyawa di atas heli. Dalam perjalanan ke Balikpapan.

"AirNav berupaya mendatangkan helikopter dari Balikpapan. Namun, karena kondisi bandara, helikopter baru dapat diterbangkan pagi ini (kemarin pagi)," tutur Yohanes kemarin.

Agung belum genap setahun bergabung bersama AirNav. Baru 4 Desember nanti tepat satu warsa.

Sebagai staf baru, Agung dikenal sebagai pegawai yang rajin. Tekanan kerja yang tinggi sebagai air traffic controller tak pernah membuatnya mengeluh. "Memang penempatan awal di cabang Palu," ungkap Yohanes.

Tugas di tahun pertamanya dijalani di tower ATC. Di tower tersebut dia memandu pesawat yang akan landing ataupun take off. Termasuk menunjukkan tempat parkir di bandara.

Direktur AirNav Indonesia Novie Riyanto kemarin telah berada di Makassar untuk menyambut kedatangan jenazah dari Palu. AirNav memang mengadakan upacara penyerahan jenazah kepada keluarga Agung di Makassar.

"Almarhum Agung telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam memberikan pelayanan untuk mewujudkan keselamatan penerbangan," kata Novie.

Karena itu, lanjut Novie, pihaknya akan memberikan penghargaan kepada almarhum dengan menaikkan pangkatnya dua tingkat. "Serta bentuk apresiasi lainnya kepada keluarga yang ditinggalkan," ungkapnya.

Kedua orang tua almarhum memang berdomisili di Papua. Namun, banyak keluarga besar Agung yang tinggal di Makassar. Karena itulah, almarhum Agung akan dimakamkan di Makassar.

Kemarin Jawa Pos mencoba menghubungi pilot Batik Air ID 6231 melalui Ketua Umum Ikatan Pilot Indonesia Rama Noya.

Namun, pilot bersangkutan menolak memberikan keterangan. "Sori, sepertinya dia tidak mau diekspos," kata Rama kemarin. (*/c9/ttg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Personel Ungu Ingin Kunjungi Korban Gempa Palu


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler