jpnn.com, WELLINGTON - Departemen Konservasi Selandia Baru (DOC) kedatangan tamu tak diundang. Sabtu malam (24/11) sebanyak 145 paus pilot terdampar di sepanjang bibir Pantai Mason Bay, Stewart Island. Puluhan di antaranya sudah mati. Puluhan lain yang masih hidup pun terpaksa dimatikan.
''Kemungkinan untuk mengembalikan paus-paus itu ke laut dalam kondisi hidup sangatlah rendah,'' kata Ren Leppens, manajer operasional DOC Stewart Island, sebagaimana dikutip Reuters kemarin, Senin (26/11).
BACA JUGA: Hindari Dampak Negatif, Bangkai Paus di Wakatobi Dikuburkan
Lokasi paus-paus tersebut terdampar jauh dari laut. Dan, merelokasi paus bukanlah perkara mudah. Butuh banyak orang.
Selain itu, paus-paus tersebut harus terus-terusan dibasahi. Butuh ratusan relawan untuk menyirami tubuh puluhan mamalia laut itu agar kelembapannya tetap terjaga. Setidaknya sampai mereka bisa kembali ke laut.
BACA JUGA: Paus Terdampar di Perairan Pulau Kapota TN Wakatobi
Karena itu, daripada menunggu lebih lama dan membuat paus-paus tersebut semakin menderita, Leppens memutuskan mengeutanasia mereka. Itu cara paling manusiawi untuk mengakhiri penderitaan mereka.
Di pantai barat North Island, sepuluh paus pembunuh kerdil juga terdampar Minggu (25/11). (sha/c22/hep)
BACA JUGA: Pujian Bamsoet untuk Ikhtiar dan Kiprah Dubes Tantowi Yahya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Simfoni Kolaborasi Bakal Puncaki Peringatan 60 Tahun RI-NZ
Redaktur & Reporter : Adil