Mengerikan: Dua Bulan, Delapan Anak Diperkosa

Senin, 25 Februari 2019 – 16:42 WIB
Pelaku pemerkosaan ditangkap. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Sepanjang Februari ini, sudah ada sembilan tersangka kasus pencabulan terhadap anak yang dibekuk di Surabaya. Delapan di antaranya merupakan kasus persetubuhan. Satu lainnya kasus pencabulan.

Tersangka di antaranya Rizal Aliftyan, 22, dan Tomi Estrada, 35. Dua pria asal Kabupaten Malang itu menggilir DEN, bocah yang masih berusia 16 tahun. Tindakan bejat tersebut dilakukan setelah kedua tersangka berpesta miras (minuman keras).

BACA JUGA: Usai Pesta Ngelem, Tiga Anak Punk Perkosa ABG

BACA JUGA : Mantan Rapper Gereja Perkosa Pasien Lumpuh Total

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya juga meringkus Ali Murahkan.

BACA JUGA: Empat Pemuda Sekap Siswi SMP, Lalu Terjadilah

Perbuatan warga Kecamatan Tambaksari tersebut lebih parah. Dia tega menyetubuhi anak kandungnya sendiri. Tindakan itu dilakukan selama sepuluh tahun terakhir.

Pada Kamis (21/2), korps berseragam cokelat meringkus Joko Susilo. Pria 39 tahun tersebut tega melampiaskan nafsu bejatnya kepada GAS, bocah yang masih berusia 7 tahun. Perbuatan itu berlangsung pada Agustus 2018-Februari 2019.

BACA JUGA: Terungkap! Sebelum Memperkosa, Empat Tersangka Sempat Sekap Korban

BACA JUGA : Miris! Siswi SMP Diperkosa Bergiliran oleh Empat Pemuda Bejat

Kepala Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni menyatakan, anak-anak memang paling rentan jadi korban kejahatan asusila.

Sebab, mereka mudah diperdaya. Para korban kerap dirayu menggunakan uang atau makanan. Rayuan tersebut ditujukan untuk korban yang masih berusia di bawah 10 tahun. Ada pula yang mendapat ancaman.

Para pelaku rata-rata merupakan orang terdekat korban. Bisa anggota keluarga, saudara, atau tetangga. Modus yang dilakukan selalu sama.

BACA JUGA : Kronologis Siswi Diperkosa Pacar Sampai Pingsan

Para korban diajak ke tempat sepi. Bisa di rumah atau tempat lain yang tidak banyak orang. Bujuk rayu dilancarkan untuk mengajak para korban berhubungan intim.

''Kalau tidak mau, korban diancam dipukuli. Kebanyakan kasus seperti itu,'' paparnya.

Ruth mencontohkan kasus tersangka Ali Murahman. Anak kandungnya sendiri diancam dipukuli jika mengadu pada ibunya.

''Pernah sampai dipukul beneran saat korban menolak diajak berhubungan,'' katanya.

Karena itu, pemahaman seksual perlu diberikan sejak dini. Sejatinya peran orang tua paling vital. Anak minimal harus terhindar dari tindakan pelecehan seksual.

''Pelecehan seksual itu menjadi pintu masuk untuk melakukan tindakan yang lebih jauh seperti persetubuhan,'' jelasnya.

Unit PPA, kata Ruth, selalu menggandeng psikolog dalam menangani setiap perkara. Para korban diberi pendampingan khusus. Sementara itu, para tersangka juga diperiksa secara khusus.

Pemeriksaan psikologis bagi para tersangka bertujuan untuk mendalami perkara yang tengah ditangani. Ahli yang didatangkan diharapkan bisa memberikan informasi tambahan terkait motif tersangka. (adi/c15/eko/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria 6 Anak Memerkosa Siswi SMP Hingga Hamil


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler