jpnn.com, TUBAN - Tambang batu kapur tradisional di Perbukitan Utara Tuban, Jatim kembali menelan korban jiwa.
Kali ini, seorang penambang Lilik Mustofa, tewas setelah jatuh dari ketinggian tiga puluh meter.
BACA JUGA: Fyuh...Tiga Pekerja yang Tertimbun Longsor Selamat
Itu terjadi setelah tambang batu kapur tradisional di di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding mendadak runtuh.
Batu dengan panjang 6 meter dan ketebalan satu meter runtuh ke dalam tambang sedalam 30 meter.
BACA JUGA: Bruuuukk...Mandor Proyek Tol Tewas Tertimpa Tembok
Secara kebetulan seorang penambang sedang melintas di atasnya.
Kejadian bermula Lilik berangkat dari rumah untuk menambang batu kapur secara tradisional.
BACA JUGA: Terpeleset Dari Lantai 2, Pekerja Tewas
Nahas, jembatan batu yang ada di atas tambangnya tersebut tiba-tiba runtuh.
Akibatnya, korban terjun bebas ke dalam tambang sedalam 30 meter bersama dengan batu besar yang dipijaknya.
Korban mengalami luka parah di sekujur tubuhnya akibat benturan keras dengan batu kapur.
Dia dilarikan ke IGD Rumah Sakit Medika Mulia Tuban.
Namun, setelah beberapa jam menjalani perawatan, korban meninggal dunia.
"Setelah kejadian itu aktivitas penambangan batu kumbung dihentikan," ujar Rokeman, warga penambang.
Para pekerja takut akan terjadi runtuhan susulan, sebab banyak ditemukan retakan pada permukaan tanah, hingga radius 100 meter.
Untuk menghindari korban, para pekerja melarang warga mendekat lokasi kejadian.
Lokasi tambang batu kapur yang dikelola oleh warga secara tradisional di Kabupaten Tuban, memang kerap memakan korban jiwa.
Sejumlah lokasi tambang batu kumbung tersebut kini juga dipenuhi retakan retakan, yang sewaktu waktu bisa runtuh. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beginilah Kondisi Pekerja Proyek Dilindas Alat Berat Itu, Duh Gusti...
Redaktur & Reporter : Natalia