jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tampak emosi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), Semarang, Selasa.
Ganjar menemukan jika pengiriman minyak goreng curah ke Jateng mengalami keterlambatan dan stok berkurang.
BACA JUGA: Begini Cara Ganjar Pranowo Mengabuburit, Warga pun Bersyukur
Pada sidak tersebut, Ganjar Pranowo menemukan fakta bahwa jatah minyak goreng curah untuk Jawa Tengah yang dijadwalkan datang pada 3-4 April 2022 hingga Selasa kemarin belum tiba.
Seorang pejabat dari PT PPI yang diketahui sebagai Manajer Perwakilan bernama Aby mengatakan kepada Ganjar jika ada keterlambatan pengiriman minyak goreng dari Kalimantan ke Jateng.
BACA JUGA: Terungkap, Hubungan Indra Kenz-Fakarich Lebih dari Sekadar Guru dan Murid, Ternyata
"Rencana pengiriman minyak goreng curah baru akan datang pada Rabu besok. Problemnya dari kesiapan produsen, pak, dan lama perjalanan dari Kalimantan ke sini, besok juga yang datang hanya 2.600 ton," kata Aby.
Mendengar hal itu, nada bicara Ganjar meninggi dan mengatakan jatah minyak goreng curah untuk Jateng seharusnya datang pada 3 April 2022 sebanyak 3.000 ton, bukan 2.600 ton.
BACA JUGA: 9 Pasangan Tertangkap Basah di Hotel, Lihat Rok yang Dipakai Si Mbak, Hmmmm
"Ini siapa yang mengawasi kalau soal gini, kemarin itu rapatnya resmi, lho, pak. Kita jangan di-PHP, makanya saya ngecek langsung ini. Jangan kebangetanlah, kita itu pemerintah, menjadi institusi yang dipercaya rakyat," tegas Ganjar.
Ganjar kemudian meminta PT PPI untuk memastikan kedatangan minyak goreng curah, serta meminta agar laporan distribusi diberikan setiap hari.
"Ini semua sudah menjerit, pak, saya minta bantuannya. Kalau njenengan tidak mampu, langsung lapor ke kami biar bisa dibantu. Nanti saya bantu teleponkan pejabat-pejabat yang di atas sana," ujarnya.
Selain ke PT PPI, Ganjar juga memastikan pasokan minyak goreng curah di PT RNI.
Ganjar juga mengecek pemasok minyak goreng curah dari swasta yakni PT Best.
Seusai melakukan pengecekan, Ganjar mengatakan bahwa memang terjadi keterlambatan pengiriman minyak goreng curah ke Jateng dan PT PPI sebagai penanggung jawab diminta lebih tegas terkait hal ini.
"PPI lambat ini, seharusnya datang tanggal 3, tetapi baru besok. Ini kita mesti serius betul karena presiden sudah perintahkan begitu, yang di bawah bekerjanya harus benar. Kalau tidak, kita mendapat tamparan keras dari rakyat," katanya.
Politikus PDI Perjuangan itu juga akan berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait perubahan kuota minyak goreng curah, yakni dari semula 3.000 ton menjadi 2.600 ton.
"Kalau 2.600 ton ya hitung-hitungan kita hanya dua minggu, makanya kita akan hitung nantinya, termasuk mengoptimalkan yang dari PT RNI untuk datang lagi. Selain itu, dari perusahaan swasta seperti PT Best ini juga bisa menyulami," ujarnya. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mabuk Berat, Wanita Ini Enggak Terasa Diperkosa di Ruangan Karaoke, Berkali-kali
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti