jpnn.com - ADA semangka tanpa biji, ada juga kucing tanpa bulu. Tengok saja sphynx, si meong yang tetap menjadi primadona meski tanpa bulu (hairless).
Jangan buru-buru menuduh bahwa kucing sphynx berasal dari Mesir. Namanya memang identik dengan Sphinx, makhluk mitologi bertubuh singa namun berkepala singa. Sesungguhnya, kucing tanpa bulu itu pertama ditemukan di Toronto, Kanada, pada 1966.
BACA JUGA: Hormon Ini Bikin Tubuh Ideal
Daya tarik sphynx memang pada kondisinya yang gundul. Memegang tubuhnya akan terasa licin, liat dan hangat. Saat awal Anda mungkin merasa geli. Tapi, setelah tahu perangainya, Anda pasti langsung jatuh cinta.
Menurut drh Supriyono, kucing tanpa bulu itu adalah hasil genetika alami. ”Jadi, ini bukan persilangan buatan manusia. Tapi, untuk menghasilkan yang sebagus sekarang, beberapa memang hasil persilangan dengan Devon Rex,” jelasnya. Sphynx mulai ramai diperbincangkan cat lovers Indonesia sekitar 2009-2010-an.
BACA JUGA: Kurang Serat Tingkatkan Risiko Kematian Dini
Menilik tubuhnya, sphynx memang sangat unik. Badannya ramping atletis. Begitu pula wajahnya yang sedikit runcing dengan hidung mancung. Bola matanya oversize dan kebanyakan berwarna kuning. Telinganya besar dan berdiri tegak. Sphynx tidak memiliki bulu, tapi bukan berarti benar-benar gundul. ’’Dia masih punya bulu-bulu tipis kecil sekali di sekitar hidung, telinga, kaki, dan ekor,” ujar dokter hewan yang berpraktik di 911 Pet Clinic tersebut.
Apakah ia tidak kedinginan tanpa bulu? Untuk mengetahuinya, bandingkan saja dengan yang Anda rasakan. Jika Anda merasa kedinginan, artinya itu juga dirasakan Sphynx yang tanpa bulu. ”Berbeda dengan persia, sphynx justru tidak suka di ruang ber-AC atau suhu yang terlalu dingin. Dia bisa pilek,” ungkap dokter yang kerap menangani pasien kucing tersebut. Di outdoor yang terlalu panas atau mataharinya menyengat, sebaiknya sphynx tidak dibiarkan bermain berlama-lama.
BACA JUGA: Guys, Ini Vitamin Agar Mr P Makin Jossss
Menurut dokter lulusan FKH Unair itu, tidak adanya bulu membuat kucing tidak punya filter. Bisa saja kulitnya menjadi gosong, kemerahan, bahkan terbakar. Efek lainnya, si kucing jadi rawan dehidrasi. Di luar negeri, ada lotionpelembap khusus untuk melindungi kulit sphynx. ”Tapi, sebenarnya sphynxsudah punya pelembap alami kok. Tubuhnya mengeluarkan sebum (semacam kelenjar keringat, Red) lebih banyak daripada kucing lain,” jelasnya.
Lapisan minyak yang banyak membuat sphynx juga harus teratur dimandikan meski tak memiliki bulu. Sebab, banyak sebum membuat kotoran mudah menempel sehingga kucing bisa berdaki. Karena itu, dianjurkan memandikannya seminggu atau dua minggu sekali. ”Bisa pakai sampo khusus atau lebih lembut lagi pakai sampo bayi saja,” saran Andy Firmansyah, 40.
Pemilik Suroboyo Cattery yang membiakkan sphynx itu mengingatkan untuk selalu waspada pada mata sphynx. Matanya lebar, tapi tidak memiliki bulu mata sehingga mudah sekali kotor dan iritasi. Kotoran mata harus sering dibersihkan dengan hati-hati.
Keunikan lain dari fisik kucing itu adalah corak dan kerutan. Tidak semuaSphynx keluar coraknya. Tingkat ketajamannya pun berbeda. Corak yang muncul biasanya merah, hitam, atau putih. Namun, yang disukai justru yang tidak bercorak biasanya. ”Sphynx dianggap makin bagus kalau kerutannya semakin banyak. Biasanya, di daerah dahi,” jelasnya.
Pemeliharaannya pun tergolong mudah jika dibandingkan dengan kucing lain. Menurut dia, karena tidak berbulu, fokusnya memang perawatan kulit. ”Jangan sampai digigit nyamuk. Bentolnya jelek sekali nanti. Beri juga benda-benda yang menghangatkannya,” ungkap Andy. Misalnya saja, alas tidur empuk dan sedikit berbulu serta baju-baju lucu. (puz/c6/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sakit Saat Menyusui? Ini Penyebabnya
Redaktur : Tim Redaksi