jpnn.com, LIMAPULUH KOTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada Kamis ini (9/3) menemui warga korban banjir dan tanah longsor di Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Tujuannya untuk menyerahkan bantuan bagi para warga yang menjadi korban ataupun terdampak bencana alam yang terjadi pada 2-3 Maret lalu.
Khofifah mengatakan, banyak daerah di Indonesia terkena bencana. Menurutnyam bencana merupakan bentuk ujian dari Tuhan kepada Bangsa Indonesia.
BACA JUGA: Bang Sandi Ajak Warga DKI Meniru Kiprah Ratu Sampah
"Hari ini Allah menguji bangsa kita. Di banyak titik sedang terjadi bencana alam terutama banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan hilangnya harta benda, korban jiwa dan merenggut orang-orang terkasih,” katanya sebagaimana siaran pers Kemensos.
Suasana haru memang sangat terasa di antara korban banjir dan longsor di Limapuluh Kota. Khofifah pun tanpa canggung dan segan memeluk ibu-ibu yang terkena dampak bencana.
BACA JUGA: Banjir Landa Jakarta, Begini Respons Plt Gubernur DKI
Khofifah mengaku mengerti betul suasana hati para korban. “Saya turut merasakan duka yang bapak, ibu rasakan," katanya.
Tokoh perempuan Nahdlatul Ulama itu bahkan sempat mengajak warga korban bencana untuk berdoa bersama. Selanjutnya, Khofifah menyerahkan santunan untuk keluarga enam korban meninggal dan dua korban luka berat.
BACA JUGA: 24 RW di Jakarta Terendam Banjir
Khofifah juga menyempatkan meninjau dapur umum lapangan (Dumlap) yang dikelola para personil TAGANA. "Pesan saya kepada ibu-ibu, jika kondisi rumah sudah memungkinkan untuk dihuni agar segera kembali dan jika proses belajar di sekolah sudah dimulai, tolong anak-anak dimotivasi dan disemangati agar anak-anak segera bersekolah kembali.
Selain menemui korban banjir, Khofifah juga meninjau titik terparah akibat longsor yang terjadi di Desa Pangkalan Kilometer 17. Ada delapan bangkai mobil dan dua sepeda motor jatuh ke jurang sedalam 100 meter.
Di lokasi itu, sebelumnya ditemukan enam korban tewas dan dua orang luka berat. Sedangkan pada Rabu (8/3), ada lagi satu korban yang ditemukan dalam konsisi meninggal dunia.
Sedangkan sesaat sebelum rombongan Khofifah sampai di lokasi bencana, ada satu lagi jenazah yang ditemukan. Sehingga hingga Kamis (9/3), total ada delapan korban jiwa.
Bencana banjir dan tanah longsor bermula dari hujan lebat sejak Kamis (2/3). Longsor terjadi hingga Jumat (3/3).
Terdapat 12 titik banjir di 8 kecamatan dengan titik tertinggi dan terparah 3 meter di Kecamatan Pangkalan akibat meluapnya Sungai Maek serta terputusnya jalan yang menghubungkan Sumatera Barat dengan Riau.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengungkapkan, banjir di Kecamatan Pangkalan berdampak pada 2.476 rumah dan 8.346 jiwa. Sedangkan untuk total bantuan sosial korban bencana di Limapuluh Kota mencapai Rp 1,059 miliar.
Harry memerinci, bantuan itu terdiri dari santunan ahli waris (Rp 90 juta), bantuan korban luka (Rp 10 juta), bantuan logistik (Rp 140,554.000), bantuan beras CBP 50 ton senilai Rp 443.250.000, serta mobil tanki air 1 unit senilai Rp 250.292.300.
"Saat ini kita tengah menunggu data akhir dari Bupati Limapuluh Kota untuk proses pencairan jadup (jaminan hidup, red) korban banjir dan tanah longsor. Untuk jadup nantinya akan diberikan per jiwa, bukan per kepala keluarga," katanya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Top! Raper Kondang AKON Peduli pada Suku Anak Dalam
Redaktur & Reporter : Antoni