Mengkhawatirkan, Dalam 24 Jam Ada 25.086 Kasus Baru Covid-19 dan 122 Meninggal

Sabtu, 17 Oktober 2020 – 11:12 WIB
Ilustrasi swab test COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, PARIS - Penambahan kasus positif Covid-19 di Prancis mengkhawatirkan. Dalam 24 jam terakhir pada Jumat (16/10), dilaporkan ada 25.086 kasus baru dan sebanyak 122 orang dinyatakan meninggal.

Data itu dilaporkan Kementerian Kesehatan Prancis, setelah sehari sebelumnya, Kamis (15/10), negara itu mencatat rekor tertinggi harian kasus positif Covid-19, yakni 30.621 jiwa.

BACA JUGA: Ikut Berduka, Wali Kota Pekanbaru Minta Maaf dan Siap Jalani Proses Hukum

 

Angka kematian sebanyak 122 orang pada Jumat kemarin, juga meningkat dibanding data sehari sebelumnya, yakni 88 orang.

BACA JUGA: Penjelasan KemenPAN-RB soal Masa Kontrak PPPK, Jangan Kaget ya

Termasuk kematian di rumah jompo yang dilaporkan dalam beberapa hari jumlah kematian meningkat jadi 178 orang hingga Jumat.

 

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Siswa SMKN Nikahi 2 Wanita, Kapolri Siap Sikat Semua yang Terlibat, Gatot Cs Diminta Siap-siap

Sejauh ini total infeksi Covid-19 sejak awal tahun hingga sekarang di Prancis mencapai 834.770, jumlah kumulatif kematian sebesar 33.303.

Selain itu, jumlah pasien corona di rumah sakit naik 437 menjadi 10.042, Kenaikan ini tertinggi sejak pertengahan Juni. Sedangkan pasien dalam perawatan intensif naik 50 menjadi 1.800.

Negara Prancis seperti negara-negara Eropa lainnya berjibaku memperlambat penyebaran coronavirus, sembari mempertahankan ekonomi secara terbuka dan melindungi para pekerja.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengklaim negaranya tidak kehilangan kendali atas virus itu, namun dia mengakui kondisinya mengkhawatirkan.

"Kami berada dalam situasi yang mengkhawatirkan," ucap Macron diberitakan Reuters.

Pemerintah setempat juga memberlakukan jam malam dan akan memberlakukan denda 135 euro (Rp 2,3 juta) bagi pelanggar.

Namun demikian, transportasi umum tidak dibatasi, dan masyarakat masih dapat melakukan perjalanan antardaerah tanpa batasan. Sedangkan pertemuan keluarga dibatasi tidak lebih dari enam orang.

Macron menegaskan kebijakan tersebut bertujuan untuk mengurangi angka penularan Covid-19 yang saat ini sekitar 20.000 kasus baru per hari, menjadi 3.000 dan untuk secara tajam mengurangi beban unit perawatan intensif di rumah sakit.

"Kami akan melalui ini," kata Presiden Macron.(antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler