5 Berita Terpopuler: Siswa SMKN Nikahi 2 Wanita, Kapolri Siap Sikat Semua yang Terlibat, Gatot Cs Diminta Siap-siap

Sabtu, 17 Oktober 2020 – 07:00 WIB
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis meminta maaf. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Happy weekend pembaca setia JPNN.com, semoga semuanya dalam keadaan sehat selalu. Jangan lupa ya pakai masker saat bepergian dan jaga kebersihan diri selalu. Inilah lima berita terpopuler di JPNN.com hingga pagi ini: 

 

BACA JUGA: Apes, Pelaku Curanmor tak Jadi Bawa Kabur Motor, Terjebak pula di Gang Buntu

1. Gatot dan Din Syamsuddin Cs Diminta Siap-siap

Para petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang ditolak saat ingin menemui Kapolri Jenderal Idham Azis, Kamis (15/10), diminta bersiap-siap.

BACA JUGA: Tak Ingin Punya Bayi Perempuan, Suami Tega Belah Perut Istri yang Hamil

Petinggi KAMI yang gagal bertemu Kapolri Idham yakni mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo, Din Syamsuddin dkk.

Menurut pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing, pasti ada alasan yang mendasari Kapolri tidak bersedia menemui Gatot Nurmantyo dkk.

BACA JUGA: Pak Ganjar sudah Dapat Draf Final UU Cipta Kerja, Ini yang Dilakukannya

Baca selengkapnya, klik link di bawah :

Usai Ditolak Kapolri Idham Azis, Gatot dan Din Syamsuddin Cs Diminta Siap-siap

 

2.  Kapolri: Tidak Pandang Bulu, Semua yang Terlibat Kami Sikat!

Bareskrim Polri telah menuntaskan kasus suap terkait penghapusan red notice Djoko Tjandra. Dalam kasus tersebut, ada dua jenderal polisi yang terlibat dan dijadikan tersangka oleh Bareskrim.

Kapolri Jenderal Idham Azis mengatakan, penuntasan kasus ini merupakan komitmen Polri untuk berbenah dan membersihkan internal mereka.

Baca selengkapnya, klik link di bawah :

Kapolri: Tidak Pandang Bulu, Semua yang Terlibat Kami Sikat!

 

3. Empat Hal yang Dilakukan Pemerintah untuk Melindungi 51.293 PPPK

Desakan agar pemerintah segera mempercepat penyusupan regulasi turunan Perpres nomor 98 tahun 2020 tentang Gaji dan Tunjangan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) terus disuarakan para pentolan honorer K2. Mereka minta penetapan NIP PPPK dilakukan tahun ini, sebelum CPNS 2019 terima SK.

Atas desakan itu Plt Deputi SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Teguh Widjinarko mengatakan, tidak benar kalau pemerintah sengaja mengulur-ulur waktu. Sejak Perpres Gaji dan Tunjangan PPPK terbit, pemerintah langsung bekerja.

Selengkapnya, klik link di bawah :

4 Hal yang Dilakukan Pemerintah untuk Melindungi 51.293 PPPK

 

4. Fadli Zon Mungkin Mau Ikut Tanda Tangan Usulan RUU Pencabutan Ciptaker

Pemerhati hukum tata negara Said Salahudin menyarankan keberpihakan PKS dan Partai Demokrat pada perjuangan rakyat yang menolak RUU Cipta Kerja, perlu dilanjutkan di DPR.

Kedua parpol itu bisa mengambil peran sebagai inisiator pembatalan UU Cipta Kerja melalui proses ‘legislative review’.

Baca selengkapnya, klik link di bawah ini :

Said: Fadli Zon Mungkin Mau Ikut Tanda Tangan Usulan RUU Pencabutan Ciptaker 

 

5. Siswa SMKN Nikahi 2 Wanita

Seorang pria yang masih duduk di kelas XII SMKN 1 Gerung, Lombok Barat menikahi dua wanita dalam kurun waktu sebulan.

Artinya, akad nikah tidak dilangsungkan bersamaan tetapi terpisah. Kontan peristiwa tersebut menjadi perbincangan warga.

Mempelai pria diketahui bernama Ahmad Riza (18), dan menikahi dua wanita yang juga masih duduk di bangku sekolah.

Baca selengkapnya, klik link di bawah ini :

Siswa SMKN Nikahi 2 Wanita, Ibunda Sempat Pingsan

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler