PURWAKARTA--Kondisi Tinggi Muka Air (TMA) waduk Jatiluhur mulai mengkhawatirkan. Dengan kondisi seperti ini, pengelolaan air memerlukan alternatif lain yaitu dengan membuat hujan buatan agar kondisi air normal. Direktur Pengelolaan Air PJT II Jatiluhur, Herman Idrus mengatakan, menurunya TMA itu merupakan acuan tahun 2010 lalu. Sehingga berimbas pada tahun 2011 – 2012. “Posisi kekurangan air di waduk di tahun 2011, sekitar 100 juta m3 padahal kebutuhan air meningkat hingga 2 kali lipat,” kata Herman kepada Pasundan Ekspres (Group JPNN).
Pada tahun 2011 lalu, kata Herman, kebutuhan air mencapai 4,6 miliar m3. Sementara yang terealisasi jauh lebih besar daripada target. “Tahun 2012 ini, target kebutuhan air sekitar 4,4 miliar m3. Namun dimungkinkan pencapaiannya bisa lebih, diperkirakan mencapai 4,7 mili m3,” ucap Herman.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kebutuhan air di tahun 2012 ini, kata Herman, pihaknya akan melakukan langkah-langkah penanggulangan seperti hujan buatan. “Alasanya, agar kebutuhan lebih dari persediaan air yang ada di waduk bisa mencukupi,” tegasnya.
Hujan buatan tersebut harus bisa tereaalisasi pada April 2012. sehingga, persediaan air di waduk dalam kondisi normal. “Kami harap, hujan buatan segera direalisasikan. Posisi air normal dan aman untuk memenuhi kebutuhan air untuk 237 ribu hektar sawah, termasuk untuk produksi listrik,” ujarnya.(ctr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setengah Miliar untuk Palestina
Redaktur : Tim Redaksi