jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 mendorong perubahan gaya hidup masyarakat ke arah yang lebih bersih dan sehat.
Kegiatan olahraga pun kian meningkat sehingga permintaan akan perangkat wearable device yang mendukung juga ikut terdongkrak.
BACA JUGA: Tampil Bergaya Retro, Huami Amazfit Neo Dibanderol Rp 600 Ribuan
Membaca permintaan pasar tersebut, Huami melalui brand Amazfit cukup populer menyediakan kebutuhan wearable device.
Amazfit sendiri sudah banyak menelurkan lini jam tangan pintar seperti Bip S, GTS hingga Amazfit T-Rex. Dan terbaru ialah Amazfit Neo.
BACA JUGA: Smartwatch Timex Baru Ini Tawarkan Baterai Hingga 25 Hari
Model terakhir tersebut kami pikir cukup berbeda dari lini jam tangan pintar lainnya, terutama soal desain.
BACA JUGA: ARS Membeberkan Segalanya Saat Diinterogasi Polisi
Desain
Kesan pertama kami menjajal Amazfit Neo benar-benar membawa pada ingatan masa kecil.
Tampilan layar bersisi empat dengan sudut tumpul ditambah empat tombol fungsi fisik, sangat kental kesan klasiknya.
Apalagi Amazfit Neo hadir dengan bobot hanya 32 gram. Bodinya berbalut bahan plastik tahan lama serta tali PUR yang mengingatkan kami pada jam tangan saat sekolah dasar dahulu.
Apalagi ada tiga pilihan warna meliputi hitam, hijau, dan merah.
Layar
Amazfit Neo memiliki layar dial STN 1,2 inci untuk menunjukkan waktu.
Layar berteknologi always-on ini hemat daya dan sangat mudah terbaca meskipun berkegiatan di bawah sinar matahari.
Penggunaan saat trekking ke kawasan curug leuwi Lieuk di Sentul, Bogor terbilang masih nyaman.
Diajak berendam di lubuk Lieuk, Amazfit Neo masih berfungsi dengan baik.
Bahkan fitur lift to wake memungkinkan layar dengan cepat aktif saat pengin membaca waktu.
Fitur
Hal terpenting selain alat penunjuk waktu, Amazfit Neo hadir membawa fungsi olahraga dan kebugaran.
Sesuai dengan gaya hidup aktif, jam tangan pintar ini dapat membantu melacak dan mengelola ritme kebugaran, serta menampilkan informasi kesehatan.
Selama trekking, fitur monitor heart rate berguna memantau detak jantung sehingga bisa memastikan kami bekerja pada intensitas yang tepat.
Kemampuan itu berkat fitur sensor optik PPG BioTracker yang dapat melacak detak jantung 24/7, memantau detak jantung ketika beristirahat, zona detak jantung, dan nilai interval detak jantung.
Fitur itu juga dapat memberikan peringatan detak jantung abnormal serta informasi waktu-nyata (real time), membantu pengguna lebih memahami kesehatan jantung masing-masing.
Selain itu, Amazfit Neo juga terintegrasi dengan sistem Penilaian Kesehatan PAI (PAI Health Assessment System), yang inovatif mengubah data detak jantung pengguna menjadi skor pribadi yang memberikan pemahaman akan kesehatan fisik dalam sekejap.
Fitur lain yang juga disediakan Amazfit Neo ialah pemantau kualitas tidur, memungkinkan pengguna mendeteksi pola tidur dan meningkatkan mutu istirahat, termasuk tahap tidur Rapid Eye Movement (REM) saat bermimpi dan tidur siang.
Pemantauan kebugaran yang sederhana juga tersedia termasuk perhitungan langkah dan kalori.
Amazfit Neo menawarkan mode olahraga yang beragam yaitu berlari, berjalan kaki, dan bersepeda.
Ketiga mode tersebut memudahkan mendapatkan informasi dari jenis kegiatan, misalnya jarak tempuh dan detak jantung.
Untuk beberapa fitur di luar pelacak kebugaran standar, pengguna bisa menghubungkannya dengan aplikasi pelacakan latihan terperinci dengan lebih banyak variasi olahraga, yakni Zepp.
Amazfit Neo juga dapat disambungkan ke smartphone untuk memantau aktivitas seperti pesan singkat, email, dan notifikasi dari beberapa aplikasi popular.
Baterai
Soal masa pakainya, Anda tidak perlu khawatir. Huami mengklaim Amazfit Neo bisa digunakan selama 28 hari untuk sekali pengecasan baterai hingga penuh.
Bahkan, masa pakai bisa lebih panjang 37 hari dalam mode hemat daya.
Kesimpulan
Amazfit Neo dibanderol Rp 499 ribu, desain retro sangat unik tentunya Anda tidak akan menemukan layar sentuh.
Ringan sehingga tetap nyaman saat beraktivitas yang lebih berat. Untuk kebutuhan olahraga standar ini sangat cukup.
Catatannya, proses sinkronisasi perangkat ke smartphone agak sedikit lama dan kesesuaian notifikasi. (rdo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha