jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Kementerian PUPR terus mengembangkan infrastruktur yang mengadopsi prinsip pembangunan gedung hijau (green building).
Kementerian PUPR juga mengembangkan infrastruktur pengelolaan sampah khususnya terkait isu perubahan iklim.
BACA JUGA: PUPR Targetkan 2.214 RISHA untuk Hunian Tetap Rampung Pertengahan Desember
Hal itu dikatakan Basuki saat memenuhi undangan Perhimpunan Pelajar Indonesia di United Kingdom (PPI UK) dan PPI Glasgow memberikan kuliah umum di Glasgow, Skotlandia, Selasa (2/11).
"Harapan saya para mahasiswa disini tidak hanya dapat langsung mendapatkan update dari komitmen para kepala negara, tetapi juga berdasarkan ilmu yang didapat di Universitas Glasgow bisa ikut berperan secara nyata," ujar Menteri PUPR Basuki pada Pada seminar “Insightful Talks on Climate Change Issues” dengan tema “Towards the Future of Indonesia’s Infrastructure.
BACA JUGA: Menteri Basuki Ingin DWP Ikut Membangun Budaya Integritas di Kementerian PUPR
Di sela-sela agenda kerjanya sebagai delegasi dalam Konferensi Perubahan Iklim Conference of the Parties (COP) ke-26, Menteri Basuki memaparkan salah satu tantangan dalam pembangunan infrastruktur terkait perubahan iklim adalah tingkat urbanisasi yang terus meningkat.
"Peningkatan laju urbanisasi berdampak pada emisi karbon yang tinggi karena pencemaran udara dan menyebabkan gangguan pernafasan, peningkatan suhu permukaan bumi, dan meningkatkan risiko bencana iklim, seperti banjir, kekeringan, dan kenaikan muka air laut," kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki optimis dapat memberikan dukungan pengurangan emisi karbon dengan potensi sebesar 58 persen di sektor bangunan, 21 persen di sektor transportasi, 16 persen di sektor energi, dan 5 persen di sektor limbah.
Hal itu terwujud jika adanya penataan yang baik di kawasan perkotaan melalui penyediaan infrastruktur.(mcr18/jpnn)
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Tim Redaksi