Namun, pelatih Manchester United itu menanggalkan label tersebut setelah City mulai merepotkan timnya, bahkan menjegal timnya dalam persaingan juara Premier League musim lalu. Ferguson dibuat meradang karena City merebut gelar berkat keunggulan selisih gol (City surplus 64 gol, sedangkan United surplus 56 gol).
Itu baru pertama terjadi di era Premier League (sejak musim 1992–1993). Itu pun City baru memastikannya pada menit-menit akhir laga di pekan pemungkas kontra Queens Park Rangers.
Kegagalan United musim lalu salah satu di antaranya juga disebabkan kekalahan 0-1 dalam derby Manchester di Stadion Etihad (30/4). Kekalahan di pekan ke-36 itu membuat Setan Merah –sebutan United– digusur City dari puncak klasemen dan bertahan hingga akhir musim.
Ferguson sedikit lebih tenang karena derby Manchester di Etihad malam nanti (siaran langsung MNCTV pukul 20.00 WIB) baru terjadi di pekan ke-16. Tapi, itu tidak berarti United akan mengulang kesalahan musim lalu. Apalagi, Ferguson mengklaim persaingan gelar liga musim ini bakal kembali melibatkan United dan City.
Setan Merah memang memuncaki klasemen dengan selisih tiga poin (36-33) dari City. Tapi, City lebih baik dalam selisih gol (surplus 17 gol berbanding surplus 16 gol). Alhasil, kemenangan akan membuat City mengudeta United.
’’City masih berisik" Saya pikir mereka menyeramkan sekarang,’’ kata Ferguson yang bisa dianggap serius atau bercanda sebagaimana dilansir MUTV.
’’City adalah ancaman terbesar kami, itu tidak diragukan lagi. Tapi, kami pun menjadi ancaman terbesar mereka,’’ sambung pelatih yang akrab disapa Fergie itu.
Pernyataan Fergie yang menyebut City menyeramkan ada benarnya. Sekalipun tak berdaya di Eropa alias baru saja tereliminasi dari pentas Liga Champions, City adalah tim paling tangguh di Premier League saat ini. Itu dibuktikan dengan catatan tidak terkalahkan The Citizens musim ini.
Jika ditambah dengan musim lalu, tim asuhan Roberto Mancini itu tak terusik kekalahan dalam 21 laga terakhir (15 menang dan enam seri). Tidak hanya itu, The Citizens –sebutan City– superior dalam 37 pertandingan liga terakhirnya di Etihad (33 menang dan empat seri).
Tapi, seperti taktiknya musim lalu, Mancini menebar psywar dengan menyebut United lebih favorit dalam derby di Etihad. ’’Dengan situasi di klasemen sekarang, mereka (United) boleh kalah karena memiliki tiga poin lebih banyak. Sedangkan, kami tidak boleh kalah karena tertinggal tiga poin,’’ katanya kepada Manchester Evening News.
’’United juga tim yang tangguh dan skuad mereka telah terbentuk selama 20 tahun terakhir. Di musim ini mereka juga menghabiskan uang lebih banyak di bursa transfer daripada kami untuk membeli Robin van Persie dan Shinji Kagawa,’’ sambung pelatih yang memiliki statistik empat menang, sekali seri, dan lima kalah selama bertemu United itu. (dns/c4/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Euro 2020 di Penjuru Eropa
Redaktur : Tim Redaksi