Mengutip Paus Fransiskus, Ini Kata Jokowi tentang Natal

Selasa, 29 Desember 2015 – 04:09 WIB
Presiden Jokowi, saat memberi sambutan Natal Bersama Nasiona, di Kupang, Senin (28/12). Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN.com

jpnn.com - KUPANG - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat Indonesia meninggalkan kultur yang penuh kepalsuan, semu, kemunafikan, dan hanya mementingkan diri sendiri. 

Ini disampaikannya saat menghadiri Natal Bersama Nasional di rumah dinas Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Kupang, Senin (28/12). 

BACA JUGA: Sudah Tutup Buku, Pemkab Lumajang Bantu Korban Bromo Tahun Depan

"Merayakan Natal berarti menjalankan revolusi karakter, revolusi mental. Karena inti dari revolusi karakter dan mental adalah menjadi manusia baru yang lebih disiplin, lebih produktif, lebih optimis, dan lebih bekerja keras," ujar pria yang akrab disapa Jokowi tersebut.

Ia juga meminta masyarakat Indonesia membuat perubahan ke arah yang positif. Menurut Jokowi, perubahan dunia yang sangat cepat saat membutuhkan insan Indonesia yang mandiri dan berjiwa merdeka. Untuk itu, perayaan Natal juga harus membawa perubahan sikap mendasar dalam kehidupan bersama sebagai bangsa.

BACA JUGA: Bantah Tes CPNS Maret 2016, Terus Kapan?

"Jangan sampai Natal hanyalah seremonial belaka tanpa perubahan sikap mendasar," imbuhnya.

Dalam sambutannya, Jokowi  juga mengutip pesan Paus Fransiskus pada umat Kristiani di seluruh dunia. "Saya mengutip dari Paus Fransiskus yang mengatakan, Natal tanpa pembaruan dan perubahan perilaku hanyalah sekedar sandiwara. ‎‎Natal harus membawa komitmen kepada bangsa dan negara. Kita harus kerja keras. Indonesia harus sejahtera, damai dan harus penuh suka cita," tuturnya. (flo/jpnn)

BACA JUGA: Rieke: Pungli Sudirman Said kepada Rakyat, Jokowi Tahu Tidak?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terkesan dengan NTT, Pak Menteri Ganteng Sampai Bilang Begini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler