Menhan: Kerja Sama Trilateral Atasi Persoalan Laut Sulu

Kamis, 12 Oktober 2017 – 15:47 WIB
Kerja sama trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Filipina terkait permasalahan di Laut Sulu ditandai dengan launching Trilateral Air Patrol, di Air Force Base, Subang, Malaysia, Kamis (12/10). Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Kerja sama trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Filipina terkait permasalahan di Laut Sulu. Hal ini ditandai dengan launching Trilateral Air Patrol, di Air Force Base, Subang, Malaysia, Kamis (12/10).

Setelah hampir dua tahun menteri pertahanan ketiga negara menentukan kebijakan yang dapat menjadi kesepakatan politik menghadapi permasalahan di Laut Sulu dan sekitarnya sejak awal 2016, pada akhirnya dicapainya sebuah kesepakatan untuk memulai kerja sama patroli maritim.

BACA JUGA: Menhan: Izin Dari Saya, Ngerti Nggak?

Kesepakatan tersebut diawali dengan peresmian penggunaan MCC (MARITIME Command Control) dan Launching TMP lndomalphi di Tarakan, Kalimantan Utara, 19 Juni 2017.

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan bentuk kerja sama ini nantinya juga akan diintegrasikan dengan patroli dan latihan darat menggunakan mekanisme yang sudah dikoordinasikan serta disusun sebelumnya.

BACA JUGA: Menhan Pastikan Pembelian Senjata Brimob Sesuai Prosedur

Menhan menambahkan kegiatan ini juga akan menjadi satu role model yang komprehensif guna memberikan jaminan keamanan bagi pengguna lalu lintas seperti nelayan, transportasi serta eksplorasi kekayaan perairan di kawasan Laut Sulu.

“Kerja sama ini juga pada awalnya meniru konsep yang telah lebih dahulu berhasil mengurangi tindakan kejahatan laut secara drastis di Selat Malaka, yang didukung oleh tiga negara pantai lndonesia, Malaysia dan Singapura,” kata Menhan dalam keterangan persnya, Kamis (12/10).

BACA JUGA: Menhan: Yang Lemah akan Kalah dan Jadi Pecundang

Ryamizard menambahkan, upaya tersebut sangat terbukti efektif dalam memberikan jaminan keamanan terhadap pengguna jalur pelayaran Selat Malaka serta mencegah adanya upaya internasionalisasi wilayah yang menjadi kepentingan bersama.

Dia juga meyakini kerja sama akan sangat berguna untuk mengantisipasi setiap gerakan-gerakan 'foregein fighters' yang mulai kembali ke negara masing-masing akibat terdesaknya gerakan ISIS di wilayah Suriah dan lrak.

Bagi Indonesia permasalahan yang terjadi di wilayah teritorial harus diatasi oleh negara-negara yang berbatasan langsung. Diharapkan upaya yang dilakukan oleh pemerintah baik dalam sub regional maupun regional Asia Tenggara dapat menjadi modalitas yang memberikan arti positif.

"Ini bagi terciptanya rasa aman bagi rakyat dan pengguna lintas laut yang berada dikawasan tersebut,” pungkas Ryamizard.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MMC Untuk Mewujudkan Keamanan Perairan Sulu


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler