Menhan Minta Diusut, Panglima TNI Minta Maaf

Rabu, 17 Oktober 2012 – 16:50 WIB
Wartawan melakukan aksi gantung kamera di Kemhan Jakarta sebagai simbol perlawanan terhadap penganiayaan yang dilakukan oknum TNI AU di Riau. Foto: M Fathra (JPNN)
JAKARTA--Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, menyesalkan terjadinya penganiayaan oleh anggota TNI AU Lanud Pekanbaru terhadap wartawan yang meliput kejadian jatuhnya pesawat Hawk 200, Selasa (16/10). Menurut Purnomo, apapun alasannya tindakan tersebut tidaklah dibenarkan. Untuk itu pihaknya meminta kasus tersebut diusut tuntas.

"Saya sudah minta supaya TNI AU mengusut," kata Purnomo pada wartawan di Istana Negara, Rabu (17/10).

Sementara Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, menyatakan keprihatinan atas kejadian yang disebutnya tidak terduga tersebut. Agus pun meminta maaf atas perlakuan anak buahnya di lapangan.

"Selaku pimpinan saya mohon maaf kepada wartawan khususnya yang terlibat situasi tersebut," kata Agus.

Sebenarnya kata Agus, maksud dari tindakan anggotanya saat kejadian adalah mengamankan lokasi kejadian jatuhnya pesawat militer Hawk 200. Karena pengamanan pesawat militer yang jatuh berbeda dengan pesawat sipil. Dikhawatirkan ada bahan peledak yang membahayakan masyarakat dan wartawan itu sendiri bila mendekat ke lokasi kejadian.

"Namun saya memahami, bahwa tindakan atau cara yang dipakai mereka (anggota TNI AU) di luar batas kepatutan. Sekali lagi saya selaku pimpinan TNI mohon maaf. Saya juga sudah minta untuk tindaklanjuti proses hukumnya bagi prajurit yang melakukan pelanggaran tersebut," tegas Agus.(afz/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpinan KPK Diminta Berani Seperti Antasari Azhar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler