jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan peringatan kepada jajaran Kemenhan, TNI dan industri pertahanan.
Dia menyatakan tidak boleh lagi ada penggelembungan anggaran atau mark up pengadaan alat utama sistem senjata atau alutsista.
BACA JUGA: Inilah Sederet Alutsista TNI yang Diterjunkan untuk Pengamanan KTT G20
“Mungkin yang saya sampaikan ini kurang enak bagi pihak-pihak tertentu, tetapi kita harus menghilangkan praktik-praktik korupsi dan manipulasi di kalangan komunitas pertahanan dan kalangan TNI," kata Menhan Prabowo.
Dia menyampaikan itu dalam sambutannya pada Seminar Nasional "Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan" di Gedung Puri Ardhya Garini, Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (8/11).
BACA JUGA: Jokowi Sampai Peragakan Sendiri Proses G20, Kapolri dan Panglima TNI Melihat dari Jauh
Prabowo mengingatkan tidak boleh ada lagi praktik mark up, termasuk memanipulasi pengadaan suku cadang.
Dia menegaskan bahwa mark up adalah mencuri uang rakyat.
BACA JUGA: Begini Kata Jokowi soal Jatahnya Pak Prabowo saat Bicara Pilpres
"Saya mohon semua kalangan. Apalagi dengan tidak mengutamakan pemeliharaan alutsista itu menurut saya pengkhianatan besar terhadap negara bangsa, rakyat dan anak buah," ungkap Prabowo dalam tekanan suara yang keras di hadapan Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan sejumlah perwira tinggi dan menengah TNI AU.
Prabowo menyatakan apabila ditemukan ada oknum yang melakukan mark up, maka orang itu pasti terus diburu.
"Kalau ada di zaman saya sebagai menhan, saya akan mengejar,” katanya.
Prabowo juga mengingatkan kepada semua industri pertahanan bahwa tugas mereka adalah vital dan suci bagi kepentingan bangsa dan negara.
“Kalau ada direksi BUMN industri pertahanan yang masih melakukan tindakan tidak benar, kan, kita kejar sampai di mana. Ini peringatan dari saya, tetapi ini harapan yang saya ingat negara kita butuh pertahanan kuat untuk menjaga kedaulatan bangsa kita," ungkapnya.
Prabowo dalam kesempatan itu juga menyampaikan pepatah dari Kekaisaran Ottoman.
"Tidak ada negara kuat tanpa tentara yang kuat, tidak ada tentara yang kuat tanpa uang, tidak ada uang tanpa perekenomian yang baik yaitu kemakmuran, tidak ada kemakmuran tanpa rakyat yang bahagia, tidak ada rakyat yang bahagia tanpa keadilan, tidak ada keadilan tanpa pemerintah yang bersih.”
Lebih lanjut Prabowo mengajak semua pemangku kepentingan untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, dan melaksanakan tugas suci dengan sebaik-baiknya.
"Saudara-saudara itu pelajaran yang harus kita simak, semua pemangku kepentingan, marilah kita memberi pemerintahan yang bersih di lingkungan kita masing-masing. Setiap komandan, setiap direktur, setiap kepala badan agar melaksanakan tugas suci untuk rakyat dan bangsa sebaik-baiknya," pungkas Prabowo. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi