Tidak hanya itu, terungkap dua pesawat Lion Air nyaris bersenggolan di udara (near miss). Karena selama hampir 15 menit, kedua pesawat tidak memiliki petunjuk radar. Menhub EE Mangindaan, akhirnya mengakui adanya peristiwa tersebut dan menyebutnya sebagai situasi yang tidak terkendali.
"Iya, 15 menit terhenti operasional radar, kemudian listrik mati. Itu yang membuat selama 15 menit itu tidak terkendali. (Yang senggolan) Itu memang Lion dengan Lion," kata Mangindaan pada wartawan di Jakarta, Selasa (18/12).
Dalam standar penerbangan, setiap penerbangan diatur radar sehingga antara satu pesawat dengan pesawat lainnya memiliki batas aman. Menurut standar minimal resmi, jarak antar pesawat adalah 5 nautical mile (NM) atau 9.260 m secara horisontal dan 1.000 kaki (304,8 m) secara vertikal.
Namun akibat matinya radar, pesawat-pesawat yang terbang seolah tidak memiliki petunjuk posisi. Dua pesawat Lion Air yang nyaris bersenggolan, berada di bawah batas aman pengaturan pesawat di udara.
"Lalu kita coba yang mau berangkat itu semua dihentikan dulu. Dipindahkan ke manual baru bisa jalan, dan itu hanya 15 menit. Jadi betul hampir senggol antara Lion dengan Lion," jelas Mangindaan.
Sadar bahwa kejadian tersebut bisa berakibat fatal, Mangindaan berjanji segera melakukan evaluasi total. Karena masalah utama bukan pada radar, melainkan pada pasokan listrik di Bandara Soekarno Hatta.
"Masalahnya itu naik turunya listrik. Kalau saya lebih ke bagaimana caranya agar listrik tidak turun, dengan energi yang bisa ditahan, misalnya dengan tenaga surya atau yang lain," kata Mangindaan.
Sebelumnya, perihal dampak matinya radar Bandara Soekarno Hatta diungkapkan oleh Menko Ekonomi Hatta Radjasa."Hampir terjadi near miss antara dua pesawat, Lion dan Lion. Dialami Lion saat return to base (RTB). Saat dua pesawat divert ke Semarang," kata Hatta.
Namun akibat matinya radar, dua pesawat Lion Air tersebut seolah kehilangan petunjuk arah. Mengakibatkan posisi kedua pesawat nyaris bersenggolan (near miss)."15 Menit itu blackout. Waktu yang panjang di udara sebelum ke manual," kata Hatta.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sistem tak Memadai, Kondisi Gunung Salak tak Terpantau Radar Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi